Cara mudah mengatasi anak susah makan dalam 5 langkah efektif. Simak tips dan trik untuk meningkatkan nafsu makan anak dan mencegah stunting.
Gangguan makan pada anak bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai dampak serius bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, anak yang mengalami kesulitan makan berisiko tinggi mengalami gizi kurang hingga gizi buruk, yang dapat berdampak langsung pada pertumbuhan fisik, perkembangan otak, hingga sistem kekebalan tubuh anak.
Masalah nafsu makan pada anak terjadi ketika anak mulai kehilangan minat untuk makan, hanya mau makanan tertentu, atau makan dalam jumlah sangat sedikit. Kondisi ini umum terjadi pada anak usia 1 hingga 5 tahun, namun bisa berlanjut hingga usia sekolah jika tidak ditangani dengan baik. Kasus anak susah makan tidak terbatas pada wilayah tertentu. Di Indonesia, baik di kota besar maupun di daerah, masalah ini dilaporkan oleh banyak orangtua, termasuk melalui posyandu dan layanan konsultasi dokter anak.
Salah satu dampak paling serius dari anak yang susah makan adalah risiko stunting. Menurut data dari World Health Organization (WHO), stunting terjadi akibat kekurangan asupan gizi kronis dalam jangka waktu panjang. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usianya dan berisiko mengalami penurunan fungsi kognitif. Selain itu, anak yang mengalami defisiensi nutrisi juga lebih rentan terhadap gangguan perilaku, seperti mudah marah, cemas, dan kesulitan tidur.