• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      REPUBLIKA.CO.ID, IHRAM.CO.ID, IHRAM.CO.ID, PARIS -- Seorang guru sejarah sekolah menengah di Prancis ditikam sampai mati di dekat sekolah di mana awal bulan ini. Peristiwa ini, kata pejabat Prancis pada Jumat lalu, terjadi setelah dia menunjukkan kepada murid-muridnya kartun Nabi Muhammad, yang dianggap menghujat umat Islam.

      Penyerang ditembak mati oleh patroli polisi tidak jauh dari lokasi serangan pada Jumat sore, di pinggiran pemukiman barat laut Paris.

      "Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajar, dia mengajar murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada wartawan di tempat serangan itu.

      "Rekan kami diserang secara mencolok, menjadi korban serangan teroris Islam," kata Macron. "Mereka tidak akan menang ...Kami akan bertindak. Dengan tegas, dan cepat. Anda dapat mengandalkan tekad saya,"" ujarnya lagi seperti dikutip laman Jerusalem Post.

      Baca juga: Masjid Toronto Terima Ancaman, Warga Kanada Tunjukkan Solidaritas

      Insiden itu menggemakan serangan lima tahun lalu di kantor majalah satir Charlie Hebdo. Itu menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, melepaskan perpecahan yang masih menimbulkan masalah di masyarakat Prancis.

      Pembunuhan hari Jumat, dengan menargetkan seorang guru, ditafsirkan oleh banyak tokoh masyarakat sebagai serangan terhadap esensi kenegaraan Prancis, dengan nilai-nilai yang dianutnya adalah sekularisme, kebebasan beribadah, dan kebebasan berekspresi.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan