• Photo :
        • Ilustrasi pria berdoa.,
        Ilustrasi pria berdoa.

      Sahijab – Sebagai seorang muslim, seringkali kita mengikuti ceramah, pengajian di berbagai acara. Para Ulama seringkali mengingatkan kita untuk selalu melakukan segala sesuatu dengan ikhlas. Sikap ikhlas harus kita tanamkan pada diri kita dalam beramal dan beribadah agar senantiasa mendapatkan ridho dari Allah SWT. Ikhlas artinya apa ya, dan bagaimana cara menumbuhkan rasa ikhlas pada diri kita?

      Berikut pengertian dari kata ikhlas dan cara meraihnya :

      Ikhlas merupakan suatu sikap yang sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun sangat mudah diucapkan. Setiap manusia memiliki penyakit hati yang menyulitkan untuk bersikap ikhlas. Namun, bagi orang yang bertakwa ikhlas tidak begitu sulit untuk diterapkan.

      Dalam mendefinisikan ikhlas, para ulama memiliki perbedaan dalam menafsirkan kata ikhlas. Ada yang berpendapat, ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk.

      Dikutip dari almanhaj.or.id, berikut pendapat Ulama mengenai pengertian ikhlas :

      • Al ‘Izz bin Abdis Salam berkata : “Ikhlas ialah, seorang mukallaf melaksanakan ketaatan semata-mata karena Allah. Dia tidak berharap pengagungan dan penghormatan manusia, dan tidak pula berharap manfaat dan menolak bahaya”. 
      • Al Harawi mengatakan : “Ikhlas ialah, membersihkan amal dari setiap noda.” Yang lain berkata : “Seorang yang ikhlas ialah, seorang yang tidak mencari perhatian di hati manusia dalam rangka memperbaiki hatinya di hadapan Allah, dan tidak suka seandainya manusia sampai memperhatikan amalnya, meskipun hanya seberat biji sawi”. 
      • Abu ‘Utsman berkata : “Ikhlas ialah, melupakan pandangan makhluk, dengan selalu melihat kepada Khaliq (Allah)”. 
      • Abu Hudzaifah Al Mar’asyi berkata : “Ikhlas ialah, kesesuaian perbuatan seorang hamba antara lahir dan batin”. 
      • Abu ‘Ali Fudhail bin ‘Iyadh berkata : “Meninggalkan amal karena manusia adalah riya’. Dan beramal karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas ialah, apabila Allah menyelamatkan kamu dari keduanya”.

      Seorang ulama bernama Sufyan Ats Tsauri pernah berkata bahwa, "Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah."

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan