Sahijab Update – Mimpi buruk biasa dialami siapa saja, termasuk anak-anak yang disebabkan banyak hal termasuk perkembangan psikologisnya. Apalagi jika anak sering berimajinasi, baik itu yang baik atau buruk bagi perkembangan psikis mereka.
Sebagai orang tua, tentu harus tahu setiap tahap perkembangan anak dan dengan siapa mereka brgaul baik di lingkungan sekolah maupun rumah. Seorang anak juga harus belajar untuk mengekspresikan dan memahami emosinya, dan orang tua dapat belajar bagaimana mereka berpikir. Termasuk apa yang mereka alami, apa yang telah mereka lakukan, dan persepsi mereka tentang kenyataan.
Dengan berbicara, bermain, melakukan asah keterampilan akan membuat anak-anak menjadi kreatif dengan mereka sendiri. Orang tua dapat memiliki pandangan yang lebih baik tentang dunia anak, dan kemudian bisa mengetahui akar masalah semuanya yang berdampak pada mimpi buruk.
Dengan cara orang tua mendekatkan dirinya kepada anak, maka mereka bisa belajar untuk merasa aman. Dan menjadi bagian dari keluarga secara emosional, dan seorang anak belajar untuk merasa dihargai dan dihormati oleh orang tuanya.
Baca Juga: 9 Cara Agar Mimpi Buruk Tidak Mengganggu Tidur Anda di Malam Hari
Jika Anda dapat melakukan ini, dan bersabar dengan apa yang mungkin dipelajari maka bisa membantu menyelesaikan masalah mimpi buruk.
Tetapi orang tua perlu tahu, berapa lama mereka mengalami mimpi buruk. Karena jika sudahterlalu lama, maka bisa menyebabkan trauma dan ini adalah waktu yang bijak menemui terapis anak.