Sahijab – Saat ini, berkembang berbagai macam diet di kalangan masyarakat. Salah satu jenis diet yang cukup populer di Indonesia adalah diet mayo. Diet mayo dikenal, karena keberhasilannya dapat menurunkan berat badan secara signifikan dalam waktu singkat.
Namun, timbul banyak pertanyaan, apakah diet mayo aman bagi kesehatan?
Seperti dikutip Sahijab dari Himagizi IPB, diet mayo pertama kali dikenalkan oleh salah satu situs kesehatan yang cukup terkenal di Amerika, yaitu Mayo Clinic Diet, di mana dari sana jugalah nama diet mayo berasal.
Diet Mayo ini merupakan diet yang dirancang untuk menurunkan berat badan dengan cara mengonsumsi makanan sesuai dengan Mayo Clinic Healthy Weight Pyramid (piramida berisi anjuran makan untuk menurunkan berat badan yang dikembangkan oleh Mayo Clinic).
Baca juga: Yuk, Mengenal Diet OCD
Piramida ini terdiri atas lima tingkatan yang mengerucut ke atas, di mulai dari sayur (minimal empat porsi/hari) dan buah (minimal tiga porsi/hari) disertai aktivitas fisik di tingkatan terbawah, pangan sumber karbohidrat (3,5 porsi/hari) di tingkatan ke dua, pangan sumber protein dan produk olahan susu (tiga porsi/hari) di tingkatan ke tiga, lemak (tiga porsi/hari) di tingkatan ke empat, dan makanan manis (0 porsi/hari, maksimum 75 kilo kalori/kkal) di bagian puncaknya. Pengaturan jumlah kalori yang harus dikonsumsi pada diet mayo berkisar antara 1.200 – 2.000 kkal tergantung pada jenis kelamin dan berat badan awal klien (MFMER 2017).
Di Indonesia, diet mayo sudah banyak diadaptasi sebagai salah satu metode untuk menurunkan berat badan. Namun, terdapat beberapa kekeliruan dalam mengadaptasi diet mayo di Indonesia. Banyak beredar informasi terkait diet mayo yang mengartikan diet mayo sebagai diet tanpa mengonsumsi garam dan pangan sumber karbohidrat, serta membatasi asupan kalori hanya sebesar 500-800 kkal/hari.
Prinsip ini, tentunya bertentangan dengan prinsip diet mayo yang sebenarnya. Jika dicermati dengan seksama, prinsip diet mayo yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan prinsip gizi seimbang, di mana terdapat anjuran konsumsi berbagai macam jenis pangan dengan porsi atau jumlah tertentu, seperti jumlah porsi yang lebih banyak pada sayur dan buah, dan mengurangi konsumsi lemak, serta makanan manis (Kemenkes 2011).
Sementara itu, prinsip diet mayo yang berkembang sebagai diet tanpa garam dan karbohidrat disertai pembatasan asupan kalori hanya sebesar 500-800 kkal/hari sangat bertentangan dengan prinsip gizi seimbang.
Anjuran konsumsi kalori sesuai prinsip gizi seimbang bagi orang Indonesia, yaitu rata-rata sekitar 1.500 – 1.800 kkal/hari. Asupan kalori yang sangat jauh dari kebutuhan dapat mengganggu fungsi normal tubuh akibat kekurangan asupan untuk dapat mempertahankan fungsi normalnya, sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan.
Diet dapat dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menurunkan berat badan. Namun, diperlukan kecermatan dalam memilih diet yang aman dan sesuai. Diet yang baik dan aman adalah diet yang sesuai dengan kebutuhan gizi individu, sesuai dengan prinsip gizi seimbang dengan penurunan berat badan secara bertahap, tidak berisiko membahayakan kesehatan, serta memberikan hasil yang sustainable.
Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda, karena itu, dalam merencanakan program diet sebaiknya didampingi oleh dokter atau ahli gizi agar aman dan sesuai dengan kebutuhan, serta kondisi tubuh.
Baca juga: 7 Khasiat Buah Kundur, dari Ingin Langsing Sampai Menangkal Kanker