Sahijab Beauty – Tren baru dalam perawatan kulit selalu muncul, mulai dari bahan-bahan yang baru kita dengar, alami yang ada di dapur atau fermentasi. Tujuannya tentu untuk membuat kulit kita sehat, cantik dan sedap dipandang dan yang pasti bebas dari masalah kulit.
Namun biasanya, perawatan kulit alami ini tidak akan terlihat hasilnya hanya dengan satu malam saja. Seperti disebutkan di atas, salah satu tren perawatan kulit yang sedang menanjak adalah perawatan kulit yang difermentasi. Lalu apa itu, bagaimana cara melakukannya dan apakah aman?
Menjelaskan seluk beluk perawatan kulit yang difermentasi, dokter kulit kosmetik selebriti dokter Renita Rajan, berbagi pengetahuannya.
Untuk yang belum tahu, proses fermentasi melibatkan penguraian mikroorganisme seperti bakteri, yang membantu mengubah struktur kimianya menjadi sesuatu yang baru. Penelitian telah menunjukkan bahwa produk fermentasi mengandung zat ramah kulit seperti probiotik dan asam laktat. Juga, telah digunakan selama beberapa dekade di industri kecantikan dan sebaliknya.
Dokter Rajan, pendiri Render Skin Clinic, mengatakan bahwa penggunaan produk fermentasi dalam perawatan kulit bukanlah hal baru.
"Misalnya, gom xanthan yang banyak digunakan adalah produk fermentasi pati oleh sejenis bakteri yang disebut Xanthomonas, dan ini sama untuk sejumlah agen lainnya. Namun, tren perawatan kulit yang beredar lebih banyak tentang biofermentasi bahan nabati, biasanya seperti air beras atau wortel atau kolagen – untuk menghasilkan lebih banyak antioksidan," kata dr. Rajan.