Susu unta mengandung senyawa yang tampaknya melawan berbagai organisme penyebab penyakit. Dua komponen aktif utama dalam susu unta adalah laktoferin dan imunoglobulin. Protein yang akan memberikan sifat penambah kekebalannya tubuh.
Laktoferin memiliki sifat antibakteri, antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan antioksidan. Ini menghambat pertumbuhan E. coli, K. pneumoniae, Clostridium, H.pylori, S. aureus, dan C. albicans , organisme yang dapat menyebabkan infeksi parah.
Susu unta telah dipelajari karena efeknya pada kondisi perilaku anak-anak, terutama yang menderita autisme. Beberapa penelitian kecil menunjukkan potensi susu untu, untuk menghindarkan perilaku autistik pada anak.
Studi lain pada 65 anak autis yang berusia 2-12 tahun mencatat bahwa, minum susu unta selama 2 minggu menyebabkan perbaikan yang signifikan pada gejala perilaku autistik.
Selain itu, susu unta juga dapat diberikan pada mereka yang memiliki penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson dan Alzheimer. Susu unta hampir selalu dapat menggantikan jenis susu lainnya.