Sahijab – Merayakan hari raya Idul Adha, banyak cara yang bisa dilakukan. Bisa dengan makan daging kambing atau menyantap makanan lainnya yang lezat. Di Pontianak, setiap hari raya Idul Qurban warga selalu menyantap makanan lepat lau yang dicocol dengan rendang daging sapi.
Baca juga: Bagian Mana dari Daging Qurban yang Baik untuk Dimakan?
Makanan Lepat Lau, terbuat dari beras ketan bentuknya memanjang sekitar 10 sentimeter dan dibungkus menggunakan daun pisang. Rasanya gurih dan agak sedikit asin. Lepat Lau, merupakan makanan khas suku Melayu Pontianak, yang turun temurun dari kakek moyang sejak ratusan tahun yang lalu.
Setiap menjelang hari raya Idul Adha, makanan ini selalu diburu oleh warga. Penjualnya pun terlihat di beberapa titik di kota Pontianak. Di antaranya, ada di Jalan Imam Bonjol, Jalan Tanjungpura, Jalan Tanjung Raya 1, dan Jalan Tanjung Raya dua.
Pedagang Lepat Lau, di Jalan Imam Bonjol, Senja mengatakan sudah menggelar dagangan lepat lau selama dua hari, dan sudah ada 40 ikat yang terjual. Dalam satu ikat lepat lau itu dia jual dengan harga Rp15 ribu. Warga yang membelipun rata-rata untuk disantap di hari raya Idul Adha.
"Kebanyakan yang beli warga Muslim, yang akan melaksanakan hari raya Idul Adha. Tetapi, ada juga warga lainya yang beli buat oleh-oleh keluarga," kata Senja, saat ditemui pada Kamis 30 Juli 2020.