Setiap orang membutuhkan istirahat. Perjalanan hidup sering membuat jiwa sesak dan penat.
Tobat adalah sarana yang tepat untuk berhenti sejenak dari berbagai aktivitas, menjernihkan pikiran, mengevaluasi perjalanan yang telah ditempuh dan mengingat-ngingat kembali cita-cita, misi atau tugasnya di muka bumi ini. Karena itu, Rasulullah SAW menyempatkan diri untuk bertobat seratus kali setiap hari. Dalam hadits lain dikatakan tujuh puluh kali.
Jiwa manusia memiliki dua kecenderungan, yaitu kecenderungan berbuat baik dan kecenderungan berbuat jahat. Keduanya silih berganti menguasai jiwa. Ketika ia berbuat baik, tercerahkanlah jiwanya. Hati pun menjadi sehat dan bersih. Tapi ketika berbuat jelek, kotorlah jiwanya.
Menurut Rasul, ketika seseorang berbuat jelek, hatinya ternoda dengan satu titik hitam. Saat berulang kali melakukan perbuatan jelek, semakin banyak pula titik hitam itu, sehingga hitamlah jiwa. Tobat adalah sarana terbaik untuk mensucikannya kembali.
Baca juga: Istighfar, Doa Mohon Ampun yang Penuh Keutamaan dan Dinanti Allah SWT