Sahijab – Puasa Ramadhan terbukti bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Tujuan berpuasa di bulan Ramadhan tentu untuk beribadah kepada Allah Azza wa Jalla, namun Anda bisa mendapatkan manfaat lain selain bertambahnya ketaqwaan.
Salah satunya adalah menurunkan berat badan, dan Anda bisa memanfaatkan kesempatan berpuasa dalam program diet. Anda bisa menurunkan beberapa kilo berat badan, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan, yang dirangkum Sahijab dari Voi.
Baca Juga: Hal-hal yang Harus Diketahui Sebelum Mencoba Diet Kekinian
Saat bulan Ramadhan, metabolisme tubuh melambat sehingga otomatis kebutuhan energi tubuh berkurang. Saat berbuka puasa, anggaplah itu sebagai makan malam biasa yang Anda makan sepanjang tahun. Usai berbuka puasa jangan langsung menikmati makanan sekaligus, sholat, tunggu beberapa menit lalu lanjutkan makan.
Ini akan memberi Anda perspektif tentang seberapa banyak makanan yang benar-benar Anda butuhkan. Dan jika Anda mulai merasa puas, akan tahu sekarang waktunya untuk berhenti.
Faktor utama yang ternyata menjadi alasan di balik semua kenaikan berat badan selama Ramadhan adalah makanan yang berminyak. Makanan yang digoreng mengandung kalori tinggi dan nutrisi rendah. Ada banyak pilihan sehat untuk dipilih daripada gorengan yang sudah menjadi ciri khas Ramadhan.
Di bulan Ramadhan sahur menggantikan sarapan. Melewatkan sahur adalah pilihan yang berisiko karena Anda akan cenderung lapar sepanjang hari. Ini justru akan mengakibatkan makan berlebihan saat berbuka puasa, dan harus dihindari.
Alasan utama lain kenaikan berat badan selama Ramadhan adalah gula yang dikonsumsi, termasuk makanan manis khas berbuka. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah menghindari gula rafinasi, jika Anda ingin menurunkan berat badan.
Gula selalu dapat diganti dengan mengonsumsi makanan manis alami seperti buah-buahan, kurma dan madu. Semangkuk salad buah yang baik tidak hanya akan membuat Anda kenyang, tetapi juga akan menjadi makanan lezat yang bermanfaat bagi tubuh.
Sodium cenderung membuat tubuh mengalami dehidrasi, oleh karena itu pilihan terbaik adalah menghindari makanan asin. Makanan ini cenderung membuat Anda haus dan juga memengaruhi kemampuan tubuh untuk mencerna dan menyerap cairan.
Selama Ramadan, orang merasa kewalahan untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas baru. Kurangnya jam tidur juga cenderung berdampak pada pikiran dan tubuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan beberapa jenis aktivitas fisik seperti jalan cepat atau olah raga sederhana. Ini akan membuat tubuh tetap aktif dan mencegahnya menjadi terlalu lelah atau malas.
Kontrol porsi adalah yang paling penting di bulan Ramadhan. Inti dari bulan ini adalah melatih kesabaran dan pengendalian diri, oleh karena itu dari segi makanan kedua faktor ini juga harus diperhatikan. Tidak makan di antara sahur dan buka puasa dan kemudian makan berlebihan saat buka puasa tidak sejalan dengan ajaran Ramadhan.
Hidrasi adalah faktor terpenting dalam penurunan berat badan. Dengan atau tanpa Ramadhan, semua ahli diet di seluruh dunia menekankan pentingnya menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Pada awalnya, mungkin tampak tidak mungkin mengingat lamanya puasa, tetapi jika dipecah dengan benar, sangat mudah untuk memenuhi kriteria asupan air untuk menurunkan berat badan. Minum 2 liter air setiap hari sudah cukup sepanjang bulan Ramadhan, tidak hanya membantu detoksifikasi tubuh tetapi juga akan menjauhkan nafsu makan.
Usahakan minum 4 gelas air di waktu antara buka puasa dan sahur. Caranya minum 1 gelas setiap satu jam. Sisa 2 gelas air putih harus dikonsumsi saat sahur. Hindari minuman bersoda dan berkafein.
Baca Juga: 4 Jenis Diet Penurun Berat Badan Tidak Sehat yang Harus Dihindari
Itulah cara menurunkan berat badan saat berpuasa. Semoga bermanfaat.
Laporan Zahra Fadhilah.