Menurut sebuah tinjauan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019, sifat antioksidan, anti-inflamasi, anti-apoptosis, neuroprotektif, dan mitokondria dari manggis membuatnya secara teoritis berguna sebagai pengobatan psikiatri tambahan untuk skizofrenia dan gangguan bipolar.
Dalam salah satu dari sedikit uji klinis yang menguji efek manggis, para peneliti menemukan bahwa manggis dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam penelitian ekstrak manggis baik dalam peningkatan respon imun, juga menurunkan kadar protein C-reaktif (penanda peradangan).
Menurut sebuah penelitian, penelitian in vitro dan pada hewan telah menyarankan bahwa xanthone menghambat proliferasi berbagai jenis sel tumor manusia, sehingga berpotensi untuk mencegah dan mengobati kanker.
Tetapi para peneliti juga mencatat bahwa, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa xanthone dari manggis mungkin menjadi "kandidat yang luar biasa" untuk kemoterapi. Manggis juga berpotensi dapat berinteraksi dengan pengobatan kanker, dan juga memengaruhi kadar gula darah.