Almond kaya akan serat dan asam lemak tak jenuh, dan rendah karbohidrat. Juga memiliki indeks glikemik rendah, mereka mencerna perlahan-lahan dan mencegah lonjakan tiba-tiba dalam gula darah sehingga membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Selain itu, almond merupakan sumber yang baik dari magnesium, yang membantu meningkatkan resistensi insulin. Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi almond sebanyak 60 gram per hari selama empat minggu, meningkatkan asupan serat, magnesium, vitamin E, asam lemak tak jenuh ganda, dan asam lemak tak jenuh tunggal.
Studi menunjukkan bahwa almond kaya akan serat dan mengandung sifat prebiotik. Sifat-sifat ini dapat membantu meningkatkan pencernaan dengan meningkatkan profil mikrobiota usus dan memodifikasi aktivitas bakteri. Selain itu, makanan yang kaya serat makanan dapat meningkatkan frekuensi buang air besar pada pasien dengan konstipasi.
Tepung almond bebas dari gluten dan merupakan pilihan yang bagus untuk orang dengan penyakit celiac atau sensitivitas gluten. Tepung terigu mengandung gluten yang menyebabkan adonan tetap melar dan mengembang. Tubuh menghasilkan respons autoimun untuk menghilangkan gluten dari tubuh, yang merusak lapisan usus. Ini penyebab kembung, ketidaknyamanan perut, diare, perut kembung, ruam kulit dan kelelahan.