Sebuah studi pada tikus menemukan bahwa bubuk akar teratai oral dapat mencegah penyakit hati berlemak non-alkohol. Para peneliti menemukan bahwa akar teratai dapat menekan ekspresi gen inflamasi yang terkait dengan kondisi tersebut, meningkatkan kadar adiponektin serum dan melindungi hati.
Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan bahwa akar teratai yang difermentasi dapat melindungi perut dari sakit maag. Ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang menambah efek gastroprotektif dan mempercepat pemulihan lapisan mukosa lambung.
Akar teratai yang difermentasi mengandung asam linoleat. Asam lemak ini dapat mengurangi respons peradangan di dalam tubuh dan membantu mencegah kondisi peradangan akut seperti hepatitis akut dan penyakit autoimun.
Sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa ekstrak akar teratai dapat secara signifikan mengurangi kadar gula darah pada tikus diabetes dan normal. Para peneliti juga mengamati peningkatan toleransi glukosa dan kerja insulin. Mengkonsumsi ekstrak akar teratai mungkin memiliki efek yang sama pada manusia. Namun, lebih banyak penelitian pada manusia diperlukan untuk membuktikan efeknya.