Sahijab – Sakit jiwa merupakan salah satu gangguan mental yang berdampak kepada mood, pola pikir, hingga tingkah laku seseorang secara umum. Seseorang disebut mengalami sakit jiwa apabila gejala yang dialaminya dapat mengakibatkan sering stres serta menjadikannya tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara normal sehingga bertingkah laku aneh.
Hidup mereka pada umumnya sembarangan dan sering menjadi permasalahan sosial di masyarakat. Lalu bagaimana seseorang yang mengalami sakit jiwa menurut islam apakah masuk surga atau neraka?
Pada dasarnya, agama Islam telah memberikan perhatian serius terhadap permasalahan tersebut. Bahkan hingga nasib mereka saat kiamat terjadi. Ternyata, orang yang mengalami sakit jiwa menurut islam termasuk dalam kelompok yang tidak terbebani syariat dan amalnya tidak akan dihisab kelak di hari akhir. Nabi Muhammad SAW bersabda :
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
رفع القلم عن ثلاثة عن النائم حتى يستيقظ، وعن الصبي حتى يبلغ، وعن المجنون حتى يعقل
Artinya: Catatan amal diangkat dari tiga jenis orang : orang tidur sampai dia bangun, anak kecil sampai dia baligh dan orang gila sampai dia sembuh dari gilanya. (HR. Ahmad).
Baca Juga: Macam-Macam Doa Untuk Melancarkan Usaha Menurut Agama Islam