Selain itu, para ulama juga menjelaskan kepada dua rinciannya sebagai berikut:
Pertama, apabila kedua orangtuanya atau salah satu dari keduanya muslim, maka dia dihukumi muslim dan nasibnya di akhirat dimasukkan surga.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
المولود، وهو متخلفٌ عقلياً حكمه حكم المجنون ليس عليه تكليف؛ فلا يحاسب يوم القيامة، ولكنه إذا كان من أبوين مسلمين أو أحدهما مسلم، فإن له حكم الوالد المسلم؛ أي أن هذا الطفل يكون مسلماً فيدخل الجنة
Anak yang terlahir dalam keadaan cacat akal, hukumnya seperti orang gila, dia tidak dibebani syariat. Oleh karenanya, amal perbuatannya tidak akan disidang (di-hisab) di hari kiamat nanti. Bila ia berasal dari kedua orangtua yang muslim atau salah satunya muslim, maka status dia mengikuti orangtuanya yang beragama islam. Maksudnya anak ini menjadi muslim sehingga dia dimasukkan surga. (Majmu’ Fatawa Wa Rasa-il Ibni ‘Utsaimin 2/18).
Baca Juga: Urusan Jodoh Tertulis Di Lauhul Mahfudz, Apa Perlu Mencari Jodoh?
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,