Sahijab – Jahe berasal dari Asia Tenggara yang dapat dikonsumsi segar, kering, bubuk, atau dibuat menjadi minyak atau jus. Ini adalah bahan umum dalam resep dan kadang-kadang ditambahkan ke makanan olahan dan produk perawatan kecantikan juga.
Meskipun aman untuk makan jahe setiap hari, dokter dan ahli gizi merekomendasikan untuk membatasi asupan harian maksimal 3-4 gram. Selama kehamilan, konsumsi jahe tidak boleh lebih dari 1 gram per hari. Jahe tidak boleh diberikan pada anak di bawah 2 tahun.
Berikut ini perbandingan 1 gram jahe:
Baca Juga: Cara Mengatasi Migrain, dr Zaidul Akbar: Konsumsi Jahe dan Bekam
Gingerol adalah senyawa bioaktif utama dalam jahe dan memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Misalnya, dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan meminimalkan kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh.
Jahe telah terbukti efektif melawan mual dan dapat membantu meredakan mual dan muntah bagi orang yang perlu menjalani operasi tertentu. Jahe juga dapat membantu mual terkait kemoterapi. Wanita hamil dapat menggunakan jahe untuk meredakan mual yang berhubungan dengan kehamilan, seperti mual di pagi hari .
Senyawa kimia tertentu dalam jahe membantu tubuh melawan kuman dan sangat baik dalam menghentikan pertumbuhan mikroorganisme, seperti E coli dan Shigella. Juga dapat mengendalikan virus seperti virus pernapasan syncytial.
Jahe tidak hanya meredakan nyeri otot, tetapi dapat meredakan nyeri dalam jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan nyeri otot yang mengonsumsi jahe secara teratur, mengalami lebih sedikit rasa sakit keesokan harinya daripada orang yang tidak.
Karena jahe memiliki sifat anti-inflamasi, jahe dapat sangat berguna untuk mengobati gejala rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
Jahe dapat membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih baik. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah jahe dapat membantu meningkatkan kadar glukosa.
Makan jahe setiap hari dapat membantu menurunkan kadar kolesterol "jahat" atau low-density lipoprotein (LDL) dalam tubuh. Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi 5 gram jahe sehari selama hampir 5 bulan dikaitkan dengan penurunan kolesterol LDL rata-rata 30 poin.
Gingerol dan shogaol dapat membantu meningkatkan tingkat metabolisme tubuh dan dengan demikian membantu menurunkan berat badan.
Baca Juga: Jahe, Rempah Terbaik Perangi Penyakit Kala Musim Hujan
Efek samping dari makan jahe jarang terjadi, tetapi berikut ini dapat terjadi jika Anda makan terlalu banyak:
Hindari mengonsumsi jahe saat dalam pengobatan jenis apa pun karena dapat berinteraksi secara negatif dan menyebabkan ketidaknyamanan.