Streptococcus pneumoniae (pneumococcus)
Bakteri ini adalah penyebab paling umum meningitis pada bayi, anak kecil dan orang dewasa di Amerika Serikat. Streptococcus pneumoniae lebih sering menyebabkan infeksi pneumonia atau telinga atau sinus. Namun, infeksi ini dapat dicegah dengan melakukan prosedur vaksin.
Neisseria meningitidis (meningococcus)
Bakteri ini merupakan penyebab utama meningitis bakteri. Bakteri ini umumnya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas tetapi dapat menyebabkan meningitis meningokokus ketika bakteri ini memasuki aliran darah. Neisseria meningitidis adalah infeksi yang sangat menular yang dapat menyerang kelompok usia remaja dan dewasa muda. Bakteri ini dapat menyebabkan epidemi lokal di asrama perguruan tinggi, sekolah asrama dan pangkalan militer. Namun, penyakit ini dapat dicegah melalui vaksin.
Haemophilus influenzae (haemophilus)
Bakteri Haemophilus influenzae tipe b (Hib) pernah menjadi penyebab utama meningitis bakteri pada anak-anak. Tetapi dengan ditemukannya vaksin Hib baru dapat menanggulangi kasus meningitis jenis ini.
Listeria monocytogenes (listeria)
Bakteri ini dapat ditemukan dalam keju yang tidak dipasteurisasi, hot dog dan lunch box. Wanita hamil, bayi baru lahir, lansia dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah sangat rentan terhadap infeksi bakteri ini. Listeria dapat melewati penghalang plasenta, dan infeksi pada akhir kehamilan dapat berakibat fatal bagi bayi.
Gejala meningitis dapat berupa flu (influenza). Namun gejala dapat berkembang selama beberapa jam atau beberapa hari. Tanda-tanda dan gejala yang mungkin pada orang yang lebih dewasa bisa berupa demam tinggi secara tiba-tiba, leher kaku, sakit kepala yang parah, sakit kepala karena mual atau muntah, kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi, kejang, rasa kantung atau sulit bangun, sensitif terhadap cahaya, tidak nafsu makan, atau kadang-kadang ruam kulit seperti pada meningitis meningokokus