Sahijab Tips – Obesitas menjadi salah satu penyebab dari banyak masalah kesehatan, termasuk jika Anda mengalami menstruasi tidak teratur akhir-akhir ini. Selain risiko yang tinggi akan penyakit jantung, diabetes hingga stroke, obesitas juga bisa menyebabkan masalah di saluran reproduksi khususnya wanita.
Dikutip Sahijab dari laman Healthshots, wanita yang mengalami obesitas lebih mungkin mengalami pendarahan hebat dan menstruasi yang tidak teratur. Baca terus untuk memahami hubungan antara obesitas dan menstruasi, sehingga Anda bisa memutuskan apakah saat ini waktu yang tepat untuk program diet.
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat mengganggu menstruasi dan menyebabkan masalah. Hal ini sering dikaitkan dengan menstruasi yang tidak teratur atau siklus anovulasi, yaitu saat menstruasi seseorang benar-benar berhenti.
Tidak itu saja, menstruasi bisa datang lebih awal atau terlambat. Alirannya bisa lebih berat atau lebih ringan dari biasanya dan masih banyak lagi. Wanita obesitas atau kelebihan berat badan juga menjadi resisten insulin, yang dapat menyebabkan sindrom ovarium polikistik (PCOS), salah satu masalah reproduksi paling menonjol yang ditemukan pada wanita muda.
Untuk yang belum berpengalaman, PCOS adalah masalah hormon umum yang mengarah pada pembentukan kista kecil di indung telur. Ini dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon luteinizing, leptin, insulin, estrone, trigliserida, dan lipoprotein densitas sangat rendah, yang dapat menyebabkan masalah lain seperti infertilitas.
Obesitas juga dapat menyebabkan aliran darah yang deras selama menstruasi karena meningkatnya peradangan pada lapisan rahim. Obesitas juga meningkatkan kemungkinan keguguran, kelainan kelahiran, dan kelahiran prematur.