Sahijab – Sulit rasanya untuk berhenti minum minuman yang mengandung kafein, terutama kopi. Bahkan di bulan Ramadhan pun, minuman seperti kopi dan teh tidak lepas dari menu harian kita bahkan di saat berbuka puasa dan sahur.
Tidak lengkap rasanya satu hari tanpa kopi atau teh, kepala akan terasa sakit. Ditambah manfaat kopi dan teh tidak sedikit untuk kesehatan. Tapi tahukah Anda, ada berita baik jika ingin mulai berhenti minum minuman berkafein.
Dikutip Sahijab dari Healthline.com, berikut adalah 10 manfaat bagi kesehatan jika mulai mengurangi kebiasaan minum minuman yang mengandung kafein.
Baca Juga: Tren Menurunkan Berat Badan Cepat dengan Minuman Kopi dan Lemon
Merasa semakin cemas belakangan ini? Bisa jadi terlalu banyak mengonsumsi kafein. Kafein akan memberikan tambahan energi untuk digunakan, namun itu juga menstimulasi hormon yang dapat menyebabkan peningkatan kecemasan, kegugupan, jantung berdebar, dan serangan panik.
Mereka rentan stres dan cemas jangan mengonsumsi kafein, karena bisa membuat gejala semakin buruk. Selain itu, asupan kafein tinggi pada remaja bisa menyebabkan depresi.
Kebiasaan mengonsumsi kafein bisa memengaruhi tidur. Studi menunjukkan bahwa, asupan kopi harian dapat mengubah siklus tidur. Menyebabkan tidur gelisah dan mengantuk di siang hari. Terutama jika Anda mengonsumsi kafein kurang dari enam jam sebelum tidur.
Untuk itu, menghindari kafein bisa membuat tidur lebih nyenyak dan nyaman. Istirahat malam akan lebih menyenangkan dan tidak terganggu.
Jika Anda bukan peminum kafein, tubuh akan menyerap beberapa nutrisi lebih baik. Tanin dalam kafein dapat menghambat penyerapan nutrisi sepertik kalsium, zat besi, dan Vitamin B.
Kopi dan teh bisa membuat gigi menguning dan membentuk plak. Ini karena tingginya kadar tanin yang ditemukan dalam minuman ini, yang menyebabkan penumpukan dan enamel gigi yang berubah warna. Selain kopi dan teh, minuman bersoda juga dapat menyebabkan kerusakan enamel.
Wanita yang berhenti minum minuman berkafein akan mendapat manfaat, yaitu perubahan kadar estrogen.
Minum 200 miligram (sekitar 2 cangkir kopi) atau lebih dari kafein per hari meningkatkan kadar estrogen pada wanita. Perubahan kadar estrogen karena kafein kerap disebut penyebab risiko kanker payudara dan kanker ovarium.
Tidak mengonsumsi kafein bisa mengubah tekanan darah. Kafein terbukti meningkatkan tekanan darah karena efek stimulasi pada sistem saraf. Asupan kafein yang tinggi hingga 5 cangkir per hari, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Tidak mengherankan jika kafein memiliki efek pada suasana hati. Kafein dapat mengubah kimia otak dengan cara yang sama seperti obat-obatan terutama kokain. Dan para peneliti sepakat bahwa, kafein memang memenuhi beberapa kriteria yang digunakan untuk mengukur ketergantungan obat.
Salah satu efek samping yang paling umum dan tidak menyenangkan dari kafein adalah sakit kepala. Sebuah studi tahun 2004 menemukan bahwa, asupan kafein adalah faktor risiko besar untuk mengembangkan sakit kepala harian kronis.
Rutin mengonsumsi kafein dapat menyebabkan sejumlah masalah pencernaan. Kopi memiliki efek pencahar. Mengkonsumsi kopi dalam jumlah besar, dapat menyebabkan diare atau buang air besar.
Jika Anda khawatir akan penuaan, mungkin mendapat manfaat dari tidak mengonsumsi kafein. Kafein mengganggu pembentukan kolagen di kulit. Kolagen memiliki efek langsung pada kulit, tubuh, dan kuku. Tidak menyeruput secangkir kopi, bisa berarti mengurangi kerutan.
Yang terbaik adalah menjauhi kafein sepenuhnya jika salah satu dari yang berikut ini terjadi pada Anda:
Kita tahu bahwa mereka yang hamil dan menyusui harus menghindari kafein. Tetapi penting jika Anda mencoba untuk hamil. Kafein telah dikaitkan dengan peningkatan keguguran dan penurunan kesuburan.
Mereka yang rentan terhadap kecemasan atau depresi, akan menemukan bahwa kafein membuat kondisi semakin buruk. Kafein telah terbukti memperburuk kondisi kejiwaan. Ini dapat menyebabkan peningkatan sifat cepat marah dan perilaku cemas.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan seperti refluks asam, asam urat, atau diabetes maka sebaiknya menghentikan konsumsi kafein. Kafein dapat memperburuk kondisi kesehatan tersebut.
Kafein tidak cocok dikonsumsi secara bersamaan dengan beberapa obat seperti, obat antibakteri, antidepresan dan obat asma.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan Saat Berpuasa
Kopi memang memiliki manfaat yang banyak. Tetapi hidup tanpa kafein pun akan jauh lebih baik.