Sahijab – Sebagai orang tua, tentu hijabers ingin agar anak-anak juga mengenal Ramadhan sejak dini. Bahkan bisa ikut berpuasa dan melakukan amalan Ramadhan lainnya.
Tentu sebagai orang tua hijabers tak bisa serta merta memaksa anak berpuasa, apalagi jika usia anak masih balita. Hal terpenting adalah mengenalkan lebih dulu tentang Ramadhan dan apa keutamaan bulan Ramadhan, termasuk apa hal yang menarik dari Ramadhan untuk anak-anak. Tentu disesuaikan dengan usia anak-anak.
Jika anak sudah mengetahui keutamaan dan hal-hal yang menurut mereka sangat menyenangkan dan terjadi hanya di bulan Ramadhan, biasanya anak dengan sendirinya akan meminta agar terlibat dalam segala aktivitas di bulan Ramadhan, termasuk berpuasa di bulan Ramadhan.
Untuk mengajak anak berpuasa juga tak perlu dipaksakan. Sebab, seperti halnya sholat, anak-anak juga belum wajib berpuasa. Tapi sebagai orang tua, kita wajib mengenalkan pondasi agama kepada anak-anak. Lalu apa yang bisa hijabers lakukan agar anak-anak tergerak ikut bahagia menyambut bulan Ramadhan? Berikut tips yang bisa dilakukan pada Anak:
Hijabers bisa memanfaatkan buku cerita bergambar untuk anak-anak yang memuat kisah tentang keutamaan bulan Ramadhan. Apalagi jika dalam buku cerita bergambar tersebut ada tokoh anak-anak yang juga bahagia menyambut Ramadhan, maka anak-anak bisa mengidentifikasi diri mereka sesuai dengan tokoh dalam kisah tersebut.
Hijabers bisa membacakan cerita bergambar tersebut sejak sebelum masuk bulan Ramadhan. Sehingga anak-anak sudah tergerak untuk ikut meramaikan Ramadhan, tentu dengan cara yang sesuai dengan usia mereka. Tak perlu dipaksa, karena jika anak-anak bisa membayangkan hal-hal yang menyenangkan yang bisa mereka lakukan selama bulan Ramadhan, maka dengan senang hati mereka akan mengajukan diri.
Jika anak sudah dengan sukacita menyatakan ingin berpuasa, sambut keinginan itu dengan semangat. Kenalkan pada anak tentang sahur, beritahu bahwa waktu tidur mereka akan terganggu karena sahur adalah salah satu sunnah berpuasa dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW untuk dilakukan. Meskipun mereka terkantuk-kantuk, tetaplah dampingi anak dengan senyum dan bantu mereka untuk tetap bisa sahur. Hindari mengomel dan membuat suasana sahur jadi tak enak.
Berikan anak-anak makanan yang cukup dan bergizi untuk bekal mereka berpuasa. Tak perlu langsung menuntut mereka langsung berpuasa hingga Maghrib. Biarkan mereka berpuasa semampu dan sekuatnya.
Baca juga: 8 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan, Rugi Jika Tak Dilakukan
Hal lain yang bisa hijabers lakukan adalah mengajak anak-anak membuat target ringan untuk mereka. Misalnya, 10 hari pertama menghafal lima doa. Lalu 10 hari berikutnya menghafal 10 doa, dan 10 hari terakhir menghafal 15 doa. Ini bisa dilakukan sekaligus mengenalkan anak-anak pada pembagian tahapan Ramadhan. Buat target yang kira-kira akan bisa mereka capai dan jika perlu, berikan penghargaan setiap mereka berhasil mencapai targetnya. Tak perlu hadiah mewah, hijabers bisa memberi hadiah dengan memasakkan hidangan favorit mereka untuk sahur dan berbuka.
Ciptakan suasana gembira dan penuh bahagia ketika waktu sahur dan berbuka. Suasana gembira penting buat menanamkan emosi dan memori yang menyenangkan yang bisa tertanam hingga ia dewasa. Ingatan yang menyenangkan tentang sahur dan berbuka akan menambah hasrat anak untuk ikut bersemangat menyambut datangnya Ramadhan. Jika memungkinkan, buatlah sahur dan berbuka puasa sebagai makan bersama lengkap seluruh anggota keluarga.
Buatkan makanan favorit mereka, atau tanyakan apa yang mereka inginkan untuk sahur dan berbuka. Temani mereka sebisa mungkin. Ciptakan suasana yang berbeda dengan hari-hari di luar Ramadhan. Sehingga anak-anak akan selalu menunggu datangnya Ramadhan untuk merasakan kembali suasana yang hangat ketika Ramadhan tiba.
Ciptakanlah momen yang mengesankan buat anak untuk mengenang Ramadhan sebagai bulan kebaikan. Misalnya, bersedekah, membagikan makan sahur dan berbuka kepada mereka yang membutuhkan, atau berbuka puasa dengan teman sebaya di panti asuhan. Hal-hal tersebut, selain mengajarkan anak untuk belajar berbagi juga akan memberi mereka kesan mendalam tentang Ramadhan.
Tak ada salahnya di akhir pekan kita menyiapkan hidangan sahur atau berbuka lebih banyak. Kemas dengan baik dan ajak anak berkeliling untuk membagikan makanan santap sahur dan berbuka pada mereka yang membutuhkan.
Jika memiliki dana lebih, hijabers bisa merancang waktu untuk berbuka puasa bersama dengan anak-anak panti asuhan. Anak pasti akan mengingat momen ini sebagai momen yang indah dalam hidupnya, dan mereka belajar berbagi rejeki sejak masih kanak-kanak. Tentu harapannya, agar kelak mereka tumbuh menjadi anak yang murah hati dan tak pelit berbagi.
Baca juga: Tips Tak Mudah Sakit Saat Puasa Ramadhan