_Benjolan di ketiak bisa menjadi tanda berbagai kondisi kesehatan. Simak 10 fakta mengejutkan tentang benjolan di ketiak dan apakah kecapekan menjadi penyebabnya._
Benjolan di ketiak, atau dikenal juga sebagai pembesaran kelenjar getah bening, adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Meskipun sering kali tidak berbahaya, benjolan ini bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 fakta mengejutkan tentang benjolan di ketiak dan apakah kecapekan bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Salah satu penyebab paling umum dari benjolan di ketiak adalah infeksi. Ketika tubuh melawan infeksi, kelenjar getah bening di ketiak dapat membengkak. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Beberapa contoh infeksi yang bisa menyebabkan benjolan di ketiak termasuk infeksi kulit, tonsilitis, atau infeksi saluran pernapasan atas.
Meskipun kecapekan sendiri bukan penyebab langsung dari benjolan di ketiak, stres dan kelelahan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan, yang bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.
Penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan sarcoidosis bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak. Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di tubuh, termasuk kelenjar getah bening.
Meskipun jarang, benjolan di ketiak bisa menjadi tanda dari kanker, seperti limfoma atau leukemia. Jika benjolan bertahan lebih dari dua minggu atau terus membesar, segera konsultasikan dengan dokter.
Beberapa obat, seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDs) dan obat antidepresan, bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening sebagai efek samping. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan ini dan mengalami benjolan di ketiak, diskusikan dengan dokter Anda.
Kondisi kulit seperti dermatitis, psoriasis, atau eksim bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak. Ini karena kelenjar getah bening bereaksi terhadap peradangan yang terjadi di kulit.
Penyakit metabolik seperti diabetes atau hipotiroidisme bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening. Ini karena gangguan metabolisme bisa mempengaruhi fungsi kelenjar getah bening.
Reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau zat tertentu bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak. Jika Anda memiliki riwayat alergi dan mengalami benjolan di ketiak, segera konsultasikan dengan dokter.
Cedera atau trauma pada area ketiak, seperti gigitan serangga atau luka, bisa menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening. Ini karena tubuh merespons cedera dengan meningkatkan aktivitas kelenjar getah bening.
Beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan benjolan di ketiak termasuk HIV/AIDS, mononucleosis, dan penyakit menular seksual (PMS). Jika Anda memiliki gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.
Benjolan di ketiak bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi kesehatan, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Meskipun kecapekan sendiri bukan penyebab langsung, stres dan kelelahan bisa memperburuk kondisi kesehatan Anda. Jika Anda mengalami benjolan di ketiak yang tidak hilang dalam waktu seminggu atau disertai dengan gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.