Sahijab – Handphone atau smartphone kini menjadi bagian yang seolah-olah tidak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Mulai dari bangun tidur, bekerja, sekolah hingga menjelang tidur kita tidak bisa terlepas dari benda kecil yang bisa digenggam tangan tersebut.
Bagaimana dua mata pisau, di sisi lain handphone sangat bermanfaat termasuk dalam mempelajari agama Islam lebih dalam. Di sisi lain, handphone bisa menjadi salah satu pintu menuju kemaksiatan yang secara sadar maupun tidak terus kita lakukan.
Bahkan tidak sedikit silaturahim yang kita lakukan, ujung-ujungnya hanya fokus kepada handphone. Bahkan saat diajak berbicara pun mata kita selalu fokus untuk melihat notifikasi, update hingga hal-hal terbaru yang dibagikan di media sosial yang kita ikuti.
Baca Juga: Berkah Silaturahim, Menyelesaikan Semua Masalah yang Sulit
Lalu bagaimana islam memandang hal tersebut? Terutama jika ada seseorang yang mengajak berbicara kepada kita. Menurut pendapat Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
إذا جالست فكن على أن تسمع أحرص منك على أن تقول , و تعلم حسن الاستماع كما تتعلم حسن القول , و لا تقطع على أحد حديثه
Artinya: "Apabila engkau sedang duduk berbicara dengan orang lain, hendaknya engkau bersemangat mendengar melebihi semangat engkau berbicara. Belajarlah menjadi pendengar yang baik sebagaimana engkau belajar menjadi pembicara yang baik. Janganlah engkau memotong pembicaraan orang lain." (Al-Muntaqa hal. 72)