Sahijab – Silaturahmi menjadi salah satu amalan bagi umat Muslim untuk menyambung tali persaudaraan. Silaturahmi bisa dilakukan kapan saja, biasanya amalan ini menjadi salah satu agenda utama saat momen hari raya atau hari besar lainnya, seperti tahun baru dan idul fitri. Pada dasarnya, agama Islam telah mengatur hubungan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.
Allah SWT mengutuk orang-orang yang memutus tali silaturahmi antar sesama umat manusia. Apabila seseorang yang memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai perusak bumi. Disebutkan pula mereka yang memutus tali silaturahmi tidak akan masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda:
"Tak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hal tersebut menjadi keutamaan menjaga silaturahmi yang menegaskan bahwa keseimbangan bumi sangat bergantung dengan hubungan penghuninya. Allah SWT dan Rasulullah SAW telah menegaskan keutamaan menjaga silaturahmi berulang kali dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Allah SWT berfirman:
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahmi (kekeluargaan)? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka." (QS. Muhammad: 22-23).
Baca Juga: 5 Manfaat Serta Pentingnya Untuk Toleransi Menurut Agama Islam
Selain itu, terdapat manfaat silaturahmi menurut agama islam yang sayang untuk dilewatkan. Berikut ini Sahijab sajikan untuk Anda!
Manfaat silaturahmi dalam Islam yaitu dapat memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Mengunjungi anggota keluarga dan sanak saudara merupakan salah satu cara untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan.
Selain itu silaturahmi adalah amalan yang memiliki nilai pahala besar. Apabila seseorang yang senantiasa menjaga tali silaturahmi maka Allah akan melapangkan rezeki dan memperpanjang umurnya. Keutamaan menjaga silaturahmi dalam Islam ini sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi." (HR. Bukhari – Muslim).
Manfaat silaturahmi dalam Islam yaitu menjadikan seorang hamba makhluk yang dimuliakan. Dengan menjaga silaturahmi dengan orang yang telah memutuskan tali silaturahmi merupakan akhlak terpuji yang dicintai oleh Allah. Keutamaan menjaga silaturahmi dalam Islam ini sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ali bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Baca Juga: 4 Macam Tradisi Rayakan Tahun Baru Islam, Cuma Ada Di Indonesia!
"Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat? Maafkan orang yang pernah menganiayaimu, sambung silaturahmi orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu."
Salah satu manfaat silaturahmi yaitu memperluas persaudaraan. Setiap orang yang menjalankan silaturahmi akan lebih banyak mengenal sahabat atau saudara yang lainnya. Seseorang yang jarang bersilaturahmi, tentu tidak akan saling mengenal keluarga, sahabat yang lainnya, padahal diketahui bahwa semua umat Islam adalah saudara. Inilah yang menjadi salah satu fungsi dari silaturahmi.
Manfaat menjaga silaturahmi dalam Islam yaitu dapat menjaga kesehatan mental. Bercengkerama, saling bertanya kabar, dan bertukar cerita dengan orang-orang terdekat kita bisa meningkatkan mood.
Menghadirkan kembali rasa bahagia dan perasaan positif, baik untuk kesehatan mental seseorang. Maka dari itu, keutamaan menjaga silaturahmi dalam Islam ini patut dijaga. Tidak hanya ke saudara dan keluarga saja, tapi juga ke para sahabat, teman, hingga orang-orang yang sudah lama tidak dijumpai.
Manfaat menjalin silaturahmi dengan sesama juga menjadi salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pasalnya saat kita mau menyambung silaturahmi dan memperlakukan manusia dengan baik, berarti kita telah menjalankan perintah Allah SWT. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: "Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?" Ia menjawab: iya. Dia berfirman: "Itulah untukmu."