إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: الحَمْدُ لِلَّهِ، وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، فَإِذَا قَالَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، فَلْيَقُلْ: يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Artinya: “Jika salah satu di antara kalian bersin, hendaknya membaca ‘Alhamdulillâh’. Saudara atau temannya (yang mendengar) hendaknya membaca ‘Yarhamukallâh’. Kemudian apabila orang yang bersin tadi mendengar jawaban ‘Yarhamullâh’, maka hendaknya ia kembali mendoakan dengan doa ‘Yahdîkumullâh, wa yushlihu bâlakum’.” (HR Bukhari: 6224)
Dengan membaca Alhamdulillah setelah bersin merupakan salah satu bentuk pengingat diri terhadap kematian. Bahwa sesungguhnya kematian sangat dekat dengan diri kita. Berdasarkan studi dan fakta ilmiah yang ditemukan bahwa jantung manusia berhenti selama nol koma sekian detik saat bersin.
Maka dari itu, dianjurkan untuk mengucap Alhamdulillah setelah bersin karena Allah SWT masih melimpahkan nikmat sehat dan kesempatan untuk hidup. Selain itu terdapat pula alasan umat Islam dianjurkan untuk mengucap Alhamdulillah usai bersin adalah karena bersin salah satu anugerah dari Allah SWT.
Sesungguhnya, bersin itu upaya tubuh, khususnya hidung dalam membersihkan diri dari kotoran. Selain itu, bersin juga mencegah masuknya benda-benda asing yang menyebabkan penyakit.