Dulu istilah ngabuburit hanya digunakan oleh masyarakat Sunda, namun sekarang istilah tersebut sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia.
Seiring berkembangja Bahasa tersebut, kini pelafalan ngabuburit telah identik dengan istilah bulan Ramadhan yang bermakna sebagai kegiatan mengisi waktu menunggu buka puasa.
Selain itu, istilah ngabuburit juga mudah diucapkan oleh penutur non-bahasa Sunda, sehingga banyak diterima oleh masyarakat di luar suku Sunda.
Dosen Sastra Sunda Universitas Padjadjaran (Unpad) Gugun Gunardi menjelaskan istilah ngabuburit sudah ada sebelum tahun 1960-an. Biasanya, kata dia, anak-anak pada masa itu mengisi ngabuburit dengan membaca Alquran.
“Diharapkan menjelang Idul fitri, anak-anak sudah tamat (khatam) membaca Alquran,” ujar Gugun kepada wartawan, Jumat.