Abeer juga mencatat bahwa saat ini terjadi penutupan di Kota Tua Yerusalem. Ia menekankan bahwa proses pendistribusian bantuan menjadi sulit karena adanya pos pemeriksaan.
“Situasi dan kondisi di sini, orang-orang kehilangan pekerjaan, kemiskinan, dan perasaan tidak aman dan ketakutan. Artinya semua orang di sini sangat membutuhkan bantuan dan sifatnya darurat,” ujarnya.
Dia menyatakan bahwa banyak pengungsi dari Gaza tersebar di Yerusalem, Ramallah, dan Yerikho di Tepi Barat, Palestina.
“Mereka hidup dalam situasi yang sulit. Dan, ada empat korban jiwa yang merupakan pengungsi dari Gaza di Yerusalem, yang meninggal dunia di rumah sakit Al Makassed," ucapnya.
Bantuan kemanusiaan yang disalurkan oleh NU Care-LAZISNU melalui AWC untuk rakyat Palestina meliputi 17.000 liter air bersih untuk 1.000 keluarga, 1.000 makanan siap santap untuk 1.000 orang, 100 paket bahan makanan untuk 100 keluarga, serta 44 perlengkapan kebersihan dan obat-obatan untuk 44 keluarga. Setiap keluarga terdiri dari 4-10 orang, dengan rata-rata 7 orang anggota keluarga.
“Jadi bantuan tersebut bermanfaat bagi 1.144 keluarga atau sekitar 8.000 jiwa di distrik Gaza. Rakyat Palestina berterima kasih kepada NU Care-LAZISNU atas bantuannya. Jazakumullah khair,” tuturnya.