Gema adalah pria muda yang seumur hidupnya merasa sendiri dan tidak pernah benar-benar dianggap ada. Saat ayahnya meninggal, untuk pertama kalinya ia merasakan empati dan perhatian dari lingkungan sekitarnya, terutama teman-teman sekantornya yang biasanya cuek. Namun, saat perhatian itu memudar, Gema melakukan hal tak terduga: ia memalsukan kematian hanya untuk mendapatkan perhatian kembali.
Alih-alih simpati yang abadi, kebohongan ini justru menjerat Gema dalam pusaran konflik sosial, rasa bersalah, dan hubungan yang penuh kepura-puraan. Satu per satu orang di sekitarnya mulai mencurigai keanehan yang terjadi, dan Gema harus terus mempertahankan ilusi yang semakin sulit dikendalikan.
Dibalut komedi gelap dan satir sosial yang tajam, "Tinggal Meninggal" mengeksplorasi tema kesepian, pencarian validasi, dan absurditas hidup di era digital di mana eksistensi sering kali lebih penting daripada kebenaran.