Sahijab – Merebaknya wabah virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, kini membuat bulan suci Ramadhan menjadi sangat berbeda dari yang biasanya. Segala kegiatan ibadah yang sifatnya berjamaah, harus digeser untuk dikerjakan di rumah sebagai bentuk upaya pemutusan rantai Covid-19.
Tidak terlepas dari itu, bulan Ramadhan kali ini sudah menginjak hari ke-21 yang bertepatan pada Kamis 14 Mei 2020. Dan, pada umumnya di penghujung bulan Ramadhan akan ditutup dengan Hari Raya Idul Fitri.
Namun, kembali lagi pemerintah mengimbau bahwa setiap kegiatan peribadahan yang sifatnya berjamaah harus digeser di rumah secara individu.
Baca juga: Ketentuan MUI soal Sholat Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona
Lalu, bagaimana cara melaksanakan sholat sunnah Idul Fitri di rumah selama masa pandemi Covid-19 ini? Berikut hasil merangkum panduan untuk melaksanakan sholat sunnah Idul Fitri di rumah yang juga dikutip Sahijab dari laman Lembaga Dakwah PBNU.
Pertama, sebelum melaksanakan sholat sunnah Idul Fitri, pastikan ada beberapa sunnah yang bisa dikerjakan dalam rangkaian sholat sunnah ini. Salah satunya, yaitu membaca takbir sejak malam Idul Fitri sampai sebelum sholat idul Fitri (bisa berjamaah atau perorangan) yang lafadnya sebagaimana ada di bawah :
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ
لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ
اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
Kedua, disunnahkan juga mandi sebelum sholat Idul FItri, memakai pakaian yang bagus dan minyak wangi, disunnahkan sarapan sebelum sholat, dan membayar zakat fitrah sebelum sholat Id, jika belum melaksanakan.
Seperti pada umumnya, sholat Idul Fitri dua rakaat dikerjakan sebelum khutbah. Lalu, Tidak ada adzan dan iqamah sebelum sholat. Dan, di bawah ini adalah lafadz niat sholat Idul Fitri. Untuk membedakan, ada kata “Imaman” (yang harus dibaca untuk imam, lalu “Ma’muman” (untuk makmum).
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
أَدَاءً ( إِمَامًا | مَأْمُوْمًا ) للهِ تَعَالَى
Rakaat pertama diawali dengan takbiratul ihram dan tujuh kali takbir. Kemudian, membaca surah Al-Fatihah dan dilanjut dengan Surat Qaf atau bisa dengan surat al-A’la, boleh juga dengan surah yang lain.
Raka’at kedua membaca takbir sebanyak lima kali (selain takbir saat berdiri), kemudian membaca surah Al-Fatihah, lalu surat Al-Qamar atau Al-Ghasiyah, sama halnya dengan rakaat pertama bisa dengan surah yang lain.
Pada setiap takbir mengangkat kedua tangan.
Di antara dua takbir membaca tasbih dan tahmid:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Apabila Imam lupa tidak bertakbir sebanyak tujuh kali atau lima kali, maka sholat tetap sah dan tidak perlu sujud sahwi.
Nah, hendaknya semua anggota keluarga harus ikut mendengarkan Khutbah.
Khutbah tidak perlu panjang, cukup memenuhi rukunnya: baca Alhamdulillah, Shalawat, baca Ayat Alquran, wasiat Taqwa, dan berdoa memohon ampunan. Demikian pula, khutbah kedua.
Jika yakin bahwa seluruh keluarga bebas dari virus, boleh bersalaman dan saling memaafkan.
Jika orang sendirian tanpa ada teman lain untuk melaksanakan sholat Idul Fitri, maka cukup dia sholat sendiri seperti sholat Idul Fitri (dengan tujuh takbir di rakaat pertama dan lima takbir pada rakaat kedua, tanpa ada khutbah).
Untuk diketahui, Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah kali ini diprediksi akan jatuh pada tanggal antara 23 Mei atau 24 Mei 2020 ini.
Baca juga: Itikaf Ramadhan di Rumah Saat Corona Menurut Ustadz Abdul Somad
Laporan : Abdulah Saputra