Sahijab – Bulan suci Ramadhan sudah hampir di penghujung akhir. Meskipun puasa Ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena di tengah pandemi corona, namun tidak mengurangi khidmat dan kesucian bulan Ramadhan.
Sebab, umat Islam tetap menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk, memperbanyak bacaan Alquran, bersedekah, dan melaksanakan qiyam Ramadhan dengan sholat Tarawih, Tahajud, dan sholat sunnah lainnya, walaupun dilakukan berjamaah dengan keluarga di rumah.
Selama pandemi Corona ini, memang dianjurkan beribadah di rumah, menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas. Untuk ibadah seperti sholat, mungkin umum dilakukan di rumah-rumah. Tetapi, bagaimana dengan itikaf yang biasa dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Sebagaimana umumnya itikaf dilakukan di masjid atau surau-surau. Lantas, bagaimana aktivitas ibadah itu tetap bisa dilakukan saat pandemi Corona seperti sekarang ini. Mungkinkah itikaf Ramadhan dilakukan di rumah?
Baca juga: Amalan Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan
Ustadz Abdul Somad, seperti dikutip Sahijab dari akun Instagramnya, Kamis 14 Mei 2020, menjelaskan tentang itikaf, ketentuannya, serta bilamana itikaf itu dilakukan pada kondisi darurat seperti pandemi Corona. Menurut UAS, itikaf sendiri bermakna menetap di masjid dengan niat ibadah.
Dalilnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW diriwayatkan Aisyah RA, "Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri beliau beri’tikaf setelah itu," (HR Bukhari).