• Photo :
        • Ilustrasi makanan karbohidrat kompleks.,
        Ilustrasi makanan karbohidrat kompleks.

      Sahijab – Karbohidrat adalah salah satu dari tiga makronutrien yang dibutuhkan tubuh Anda setiap hari. Mereka adalah sumber energi utama yang membantu mengisi semua organ Anda. Lalu apakah karbohidrat pemicu obesitas yang sering digembor-gemborkan?

      Karbohidrat terdiri dari tiga jenis, ada pati, serat dan gula. Sementara pati disebut sebagai karbohidrat kompleks, gula adalah karbohidrat sederhana. Dan serat membantu pencernaan dan membuat Anda kenyang.

      Karbohidrat menimbulkan cukup banyak kontroversi dan mengingat bagaimana mereka dibenci, salah satunya dikaitkan dengan obesitas. Orang sering percaya bahwa mereka harus menghindari semua karbohidrat. Sebaliknya, banyak makanan yang mungkin tidak Anda duga, mengandung karbohidrat.

      Berikut adalah mitos dan jawaban dari apakah karbohidrat menyebabkan obesitas atau tidak, yang Sahijab kutip dari Femina.

      Baca Juga: Tertarik Diet Rendah Karbohidrat, Ini Caranya

      Apakah Karbohidrat Pemicu Obesitas?

      1. Hanya Roti dan Biji-bijian yang Memiliki Karbohidrat

      Orang sering mengira bahwa hanya roti, nasi, pasta dan gandum yang mengandung karbohidrat. Padahal, sebagian besar makanan nabati dan produk susu memiliki karbohidrat sampai batas tertentu. Kebanyakan orang mengabaikan fakta bahwa buah-buahan dan bahkan sayuran non-tepung juga mengandung karbohidrat.

      Namun kesalahpahaman lainnya adalah, "hanya makanan putih yang mengandung karbohidrat." Tetapi kenyataannya, makanan seperti ubi, jagung, kacang polong, quinoa dan kacang-kacangan memang mengandung karbohidrat.

      2. Bebas Gula berarti Bebas Karbohidrat

      Banyak yang berpendapat bahwa mengurangi gula berarti menjauhkan karbohidrat. Tag "bebas gula" tidak menyiratkan bahwa produk makanan bebas karbohidrat. Mereka sebenarnya bisa mengandung biji-bijian yang kekurangan serat dan masih mengandung karbohidrat.

      Selain itu, makanan tertentu yang disebut sebagai "alami" sebenarnya sarat dengan 'gula tersembunyi' yang dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin. Perlu diketahui juga bahwa ada sekitar 61 nama berbeda untuk gula termasuk sukrosa, dekstrosa, maltosa, sirup beras, dan lain-lain. Mereka semua dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin Anda.

      3. Semua Karbohidrat Tidak Sehat

      Mitos ini terus hidup karena banyak yang mengabaikan fakta bahwa serat juga merupakan karbohidrat. Serat adalah sejenis karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna yang ada dalam makanan seperti sayuran, buah-buahan serta biji-bijian.

      Ini membantu menjaga kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh. Sayuran non-tepung seperti kembang kol, brokoli, kubis, mentimun, biji-bijian, kacang-kacangan adalah makanan kaya serat dengan manfaat kesehatan yang luar biasa.

      Alih-alih memecah menjadi gula, makanan ini membantu menstabilkan kadar gula darah Anda. Makanan kaya serat juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu. Karbohidrat kompleks dianggap lebih sehat, karena tidak menyebabkan lonjakan kadar insulin sebanyak karbohidrat sederhana.

      Baca Juga: Karbohidrat Tidak Menyebabkan Kegemukan dan Harus Rutin Dikonsumsi

      Kesimpulan

      Ketahui makanan apa yang mengandung atau tidak mengandung karbohidrat. Dan jangan sepenuhnya menghilangkan karbohidrat dalam makanan Anda. Karbohidrat memainkan peran penting dalam diet yang sehat dan seimbang.

      Pilih sumber karbohidrat yang penuh dengan serat, vitamin, dan mineral dan buang yang tidak memiliki nutrisi atau lonjakan kadar insulin. Pilih karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, polong-polongan, dan produk rendah GI seperti almond, keju, telur, sayuran tidak bertepung dan polong-polongan.

      Kesimpulannya adalah, makan dalam jumlah cukup karbohidrat tidak menyebabkan obesitas.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan