Sahijab – Pohon ginseng tumbuh di wilayah belahan bumi utara seperti Korea, Amerika hingga Siberia. Dan akar dari pohon ginseng ini telah digunakan sebagai obat terutama di China, untuk beragam penyakit dan dipercaya bisa memanjangkan umur.
Biasanya ginseng telah diolah menjadi bubuk, yang bisa dicampurkan ke dalam teh, minuman ringan hingga permen karet. Dikutip Sahijab dari Eating Well, ginseng mengandung banyak senyawa yang diduga memiliki sifat fungsional.
Di antaranya, ginsenosides adalah yang paling signifikan dan banyak diteliti. Sejak tahun 1960-an, ginseng telah menjadi subyek dari berbagai studi ilmiah. Ginseng juga dapat memengaruhi metabolisme.
Baca Juga: 9 Manfaat Terong Ungu untuk Kesehatan yang Luar Biasa
Ginseng merupakan obat yang baik untuk mengatasi kelelahan, terutama pada orang dengan penyakit kronis. Anda bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung ginseng, untuk menghilangkan rasa lelah.
Ginseng juga menunjukkan manfaat untuk meningkatkan suasana hati. Dalam satu studi menemukan, jika mengonsumsi suplemen ginseng setiap hari selama 8 hari, membuat pikiran tenang.
Ginseng juga dapat meningkatkan kinerja kognitif pada pasien dengan penyakit Alzheimer. Senyawa bioaktif dalam ginseng yang berperan dalam mengurangi kadar beta-amiloid di otak pasien Alzheimer.
Ginseng juga dapat membantu mengatasi rasa sakit, termasuk nyeri yang berhubungan dengan arthritis.
Penelitian telah menunjukkan hasil positif ginseng pada pria yang mengonsumsi suplemen ginseng, di mana disfungsi ereksi sembuh.
Tidak hanya untuk pria, ginseng juga baik untuk wanita menopause. Dalam sebuah penelitian memperlihatkan, ginseng memiliki dampak positif pada fungsi seksual dan gairah pada wanita menopause.
Baca Juga: Manfaat Akar Alang-alang, Benarkah Obat Panas Dalam?
Ginseng tampaknya umumnya aman, dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan. Dosis hingga 5.000 mg dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun, wanita tidak boleh mengonsumsi ginseng selama kehamilan dan menyusui.
Dan orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, terutama mereka yang menderita diabetes dan yang menggunakan antikoagulan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.