Sahijab – Memang benar apabila sering konsumsi susu sapi dapa menyebabkan bahaya untuk kesehatan? menurut pakar kesehatan serta penceramah yang dikenal dengan resep JSR (Jurus Sehat Rasullulah) dr Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa bahaya konsumsi susu sapi jika mengkonsumsinya secara berlebihan.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa susu menjadi salah satu jenis minuman yang banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan karena dinilai memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Pada dasarnya sebagian orang konsumsi susu berasal dari sapi. Namun dengan seiring berjalannya waktu, tedapat jenis susu lainnya, seperti susu unta, susu kambing, susu kedelai, dan lain-lain.
Tidak hanya itu saja, susu juga dapat diolah kembali sehingga menghadirkan berbagai varian rasa mulai dari rasa vanila, coklat, strawberry, dan lain-lain. Namun, ternyata susu sapi tidak boleh di konsumsi setiap hari menurut dr. Zaidul Akbar, mengapa demikian?
Baca Juga: Cara Membersihkan Karang Gigi dan Bau Mulut ala dr. Zaidul Akbar
Untuk menyikapi hal tersebut, dr. Zaidul Akbar yang merupakan ahli kesehatan serta penceramah ini membeberkan bahaya konsumsi susu sapi setiap hari yang di lansir kanal Youtube Selerasa.com oleh Sahijab. Menurut beliau, sebaiknya mulai sekarang kita harus mulai mengurangi konsumsi susu sapi setiap hari.
dr. Zaidul Akbar menyebutkan bahwa susu sapi mengandung kasein yang sangat tinggi. Yang artinya susu sapi mengandung lemak sangat tinggi. Kandungan pada susu sapi juga mengandung laktosa yang sangat tinggi. Oleh karenanya, kedua jenis kandungan pada susu sapi tidak baik untuk di konsumsi oleh manusia.
Bahkan dr. Zaidul Akbar menyebutkan bahwa susu sapi lebih cocok diminum oleh anak sapi.
Baca Juga: Cara Detoksifikasi Tubuh, dr Zaidul Akbar: Konsumsi Air Kelapa
"Jadi susu sapi lebih cocok untuk anak sapi," kata dr. Zaidul Akbar
Selain itu, banyak mengkonsumsi susu sapi juga bisa menjadi faktor pemicu penyakit autoimun. Dalam sebuah buku yang berjudul The Auto Imun Solution, terdapat salah satu dokter di Amerika Serikat yang mengalami autoimun selama 20 tahun. dr Zaidul Akbar menambahkan sebenarnya biang kerok dari autoimun yaitu gluten dan dairy atau produk-produk yang berbasiskan susu.