Sahijab – Konsumsi junk food secara teratur dan jangka panjang seperti kentang goreng, burger dan lainnya berkontribusi pada masalah kesehatan. Terlebih jika anak-anak sering dan rutin mengonsumsi junk food, yang memang sulit dihindari saat ini.
Apalagi kita bisa dengan mudah membeli kentang goreng, pizza, burger dan apa saja yang termasuk junk food! Ini benar-benar sebuah tantangan bagi orang tua untuk menjauhkan anak-anak dari junk food, yang kurang bergizi namun enak.
Baca Juga: Hasil Penelitian: Konsumsi Junk Food Rusak Fungsi Otak Orang Muda
Efek junk food pada kesehatan anak-anak sangat banyak dan mengerikan. Berikut adalah sepuluh alasan utama bagaimana junk food mempengaruhi anak-anak dan mengapa Anda harus memastikan anak Anda menjauhi junk food:
Natrium dalam garam meningkatkan tekanan darah yang dapat menyebabkan sistem peredaran darah lemah.
Anak mungkin merasa perutnya penuh saat mengonsumsi junk food karena kekurangan karbohidrat dan protein yang penting untuk merasa energik. Anak yang lelah dan lesu dapat menyulitkannya melakukan aktivitas fisik atau melakukan tugas sehari-hari.
Ketidakseimbangan hormon adalah perubahan besar yang dialami pada tahun-tahun pertumbuhan 6-12 tahun. Junk food akan menyebabkan masalah dengan keseimbangan hormon yang menyebabkan perubahan suasana hati dan perubahan perilaku. Depresi adalah salah satu efek samping yang umum dari junk food pada anak-anak.
Natrium tinggi dalam makanan menyebabkan retensi air (edema) dalam tubuh dan menyebabkan masalah dengan fungsi ginjal. Edema merupakan salah satu tanda disfungsi ginjal.
Soda dan minuman mengandung gula dalam jumlah tinggi, dapat meningkatkan risiko malfungsi sekresi insulin. Dan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 selama masa kanak-kanak atau di usia lanjut.
Lemak yang digunakan untuk penyedap dan bumbu dalam makanan cepat saji terakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan tingkat energi yang rendah. Tingkat energi yang rendah menyebabkan kurangnya aktivitas fisik, mengakibatkan obesitas dan peningkatan risiko penyakit jantung. Anak-anak juga mungkin menghadapi masalah dengan harga diri karena peningkatan berat badan.
Basis dari junk food lebih banyak diproses dan memiliki nutrisi alami yang lebih sedikit. Junk food memiliki serat yang sangat sedikit sehingga ada kemungkinan peningkatan sembelit. Oleh karena itu, peningkatan risiko gangguan usus atau kanker usus besar di kemudian hari.
Anak yang sedang tumbuh membutuhkan semua nutrisi inti yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang baik. Junk food menyebabkan kelebihan berat badan pada paha dan pinggul yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap serangan awal osteoporosis. Kandungan gula yang tinggi dalam junk food dapat menyebabkan kerusakan gigi pada gigi permanen.
Potongan keju adalah bahan utama dalam junk food. Lemak tinggi meningkatkan kadar kolesterol, yang dapat mengendap di pembuluh darah jantung. Kolesterol tinggi merupakan akar penyebab penyakit jantung, dan membuat seseorang lebih rentan mengalami stroke di usia lanjut.
Pra-remaja harus berlomba untuk membuktikan lebih baik. Junk food kekurangan nutrisi penting yang memberikan kewaspadaan pada otak. Remaja mungkin menghadapi masalah dengan konsentrasi, kemampuan retensi yang lebih rendah, dan kemampuan belajar yang berkurang.