• Photo :
        • Ilustrasi nyeri otot.,
        Ilustrasi nyeri otot.

      Sahijab Tips – Apa itu tingkat kreatinin rendah dan bagaimana kita mengenalinya, serta apa perawatan dan juga bahaya yang mungkin ditimbulkan darinya? Kreatinin adalah produk limbah yang terbentuk dari pemecahan jaringan otot setiap hari, yang masuk ke aliran darah.

      Selanjutnya, ginjal menyaring kreatinin keluar dari tubuh  melalui urin, yang membantu menjaga kadar kreatinin normal. Karena kreatinin menunjukkan fungsi ginjal dan jumlah otot dalam tubuh seseorang, kadar kreatin yang rendah menunjukkan ginjal atau otot tidak berfungsi dengan baik.

      Kisaran normal kadar kreatinin adalah antara 0,6 dan 1,2 mg/dl untuk pria dan 0,5 hingga 1,1 mg/dl untuk wanita. Perawatan medis sehubungan dengan perubahan pola makan dan gaya hidup sehat, dapat membantu memulihkan tingkat kreatinin menjadi normal. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita bahas di bawah ini.

      Gejala dan Penyebab Kreatinin Rendah

      Tanda dan gejala kadar kreatinin rendah biasanya dikaitkan dengan kondisi medis yang mendasarinya. Termasuk:

      • Penyakit otot seperti distrofi otot dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan otot, otot kaku, nyeri dan gerakan berkurang.
      • Penyakit hati atau fungsi hati yang buruk juga dapat mengganggu produksi kreatin, sehingga menyebabkan kadar kreatinin rendah. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti penyakit kuning, perut kembung dan nyeri dan feses pucat/berwarna hitam/berdarah.
      • Kadar kreatinin yang rendah juga bisa disebabkan karena kehilangan air dari tubuh. Ini bisa jadi karena kelebihan asupan air, kehamilan, atau bahkan karena obat-obatan tertentu.

      Seperti yang sudah Anda ketahui, pemecahan jaringan otot menghasilkan kreatinin. Oleh karena itu, kadar limbah kimia (kreatinin) yang rendah ini bisa menjadi indikasi massa otot yang rendah.

      Malnutrisi dan diet rendah protein atau rendah daging adalah beberapa penyebab umum massa otot rendah. Untuk menentukan kadar kreatinin, dokter mungkin menggunakan beberapa tes diagnostik.

      Diagnosa

      • Salah satu pilihan untuk menentukan kadar kreatinin adalah tes kreatinin serum, yang dapat membantu mengukur kadar kreatinin dalam aliran darah.
      • Pilihan lainnya adalah tes urin kreatinin yang akan menguji urin untuk menentukan kadar kreatinin.

      Setelah tes diagnostik mengungkapkan tingkat kreatinin, dokter akan menyarankan rencana perawatan. Tingkat kreatinin yang rendah mungkin memerlukan tes diagnostik lebih lanjut untuk menyingkirkan penyakit otot (jika ada). Biopsi otot atau tes enzim otot dapat dilakukan untuk mencari kerusakan otot.

      Setelah penyebab rendahnya kadar kreatinin Anda ditentukan, dokter Anda akan mendiskusikan pilihan pengobatan yang tersedia untuk mengatasinya.

      Perawatan Medis

      Jika Anda diketahui memiliki penyakit otot yang mendasarinya, perawatan akan difokuskan untuk memerangi kondisi tersebut dan mengurangi gejalanya. Beberapa pilihan untuk mengobati penyakit otot termasuk mengonsumsi kortikosteroid, yang dapat membantu memperkuat otot atau terapi untuk meningkatkan kualitas sisa hidup.

      Kadar kreatinin rendah yang terjadi akibat kehamilan biasanya akan kembali normal setelah melahirkan.

      Jika kadar kreatinin rendah bukan karena penyakit otot yang mendasarinya, intervensi medis mungkin tidak diperlukan.

      Pilihan Perawatan Lainnya

      Jika kadar kreatinin rendah bukan akibat penyakit otot, dokter mungkin merekomendasikan beberapa cara yang dapat membantu meningkatkan dan memperkuat massa otot, untuk menormalkan kadar kreatinin tanpa obat. Atau meminta Anda untuk meningkatkan aktivitas fisik atau melakukan latihan kekuatan secara teratur, untuk meningkatkan massa otot.

      Anda dapat mencoba:

      • Berjalan
      • Renang
      • Aerobik
      • Bersepeda
      • Angkat Berat

      Jika dokter Anda meragukan bahwa massa otot yang rendah adalah akibat dari malnutrisi atau penurunan berat badan yang ekstrim, mungkin perlu memodifikasi diet untuk membangun kembali otot yang hilang.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan