Sahijab – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan, pihaknya memprediksi akan terjadi penambahan jumlah pasien positif Corona atau Covid-19 secara siginifikan. Ada beberapa faktor yang menjadi indikatornya.
“Kita menyadari bahwa akan terjadi penambahan pasien yang cukup signifikan nantinya,” ujar Yurianto di gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 17 Maret 2020.
Jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 pada Selasa, 17 Maret 2020 kembali bertambah. Angka pasien yang dinyatakan positif Corona bertambah menjadi 172 orang.
Menurut Yurianto, bertambahnya pasien positif Corona disebabkan karena adanya pelacakan atau contact tracing yang aktif dilakukan oleh pemerintah. “Ini disebabkan karena satu kontak tracing aktif kita laksanakan,” kata dia, seperti diberitakan oleh VIVAnews.com.
Kedua, Yurianto menuturkan, saat ini edukasi ke masyarakat semakin gencar dilaksanakan. Maka itu, masyarakat harus sudah mulai menyadari bahwa merekapun harus tetap waspada.
"Beberapa yang kemudian merasa memiliki kontak dekat dengan kasus positif yang sudah kita nyatakan melaksanakan konsultasi ke berbagai dokter berbagai RS dan di antara mereka ada yang diputuskan dokter dilakukan pemeriksaan swab dalam rangka memeriksa virusnya," katanya.
Tapi, ada juga beberapa diantara mereka tidak diindikasikan melakukan swab karena memang kontaknya tidak signifikan tapi seluruhnya akan diedukasi paling tidak untuk memahami apa itu COVID-19, bagaimana menularnya dan bagaimana mencegahnya.
"Ini penting karena basis pengelolaan penyakit ini adalah pada komunitas. Oleh karena itu edukasi mutlak dan mereka akan tahu apa yang harus dilakukan mana kala badannya tak enak dan terjadi sesuatu pada aspek kesehatan," ujarnya.
Sebelumnya, data terbaru terkait pasien positif terinfeksi virus Corona pada Selasa, 17 Maret 2020 sudah disampaikan. Angka pasien positif Corona bertambah menjadi 172 orang.
"Kasus yang konfirm positif sebanyak 172 orang," kata Achmad Yurianto di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 17 Maret 2020.