• Photo :
        • Ilustrasi Gurun Pasir,
        Ilustrasi Gurun Pasir

      “Wahai Imam, apa yang Anda maksudkan? Saya tidak paham!” ujar Si Pemuda.

      “Segera engkau akan tahu kebenaran ucapan saya ini. Karenanya, tetaplah tinggal di kediaman saya beberapa hari lagi,” ucap Si Imam Besar.

      Ucapan Si Imam Besar menjadi kenyataan, karena pada saat itu penguasa di negeri Si Imam Besar sedang gusar dan gundah gulana menyaksikan pengaruh besar Si Imam Besar terhadap rakyatnya. Si Penguasa merasa tersaingi dan sangat khawatir kekuasaanya akan terampas oleh Si Imam Besar. Karenanya, Si Penguasa ingin menyingkirkan Sang Imam Besar selama-lamanya. Maka, Si Penguasa membuat tipu muslihat, memfitnah si ulama sufi ini, Si Imam Besar dengan sebuah kejahatan yang mengantarkan Si Imam Besar ke tiang gantung.

      Di hari kematiannya, disaksikan begitu banyak orang, Si Imam Besar dibawa oleh algojo ke tiang gantung untuk dieksekusi mati. Sebelum tali melilit di lehernya, Si Imam Besar meminta waktu kepada algojo untuk berkata kepada orang banyak yang berkumpul, khususnya kepada jamaahnya.

      “Wahai murid-muridku, jamaahku. Sebentar lagi, aku akan menghadap Allah di tiang gantung ini atas kesalahan yang tidak pernah Aku perbuat. Karenanya, kuyakini kematianku adalah jalan mudah untuk masuk ke dalam surga dan keridhaan-Nya. Jika ada yang ingin ikut bersamaku, bersama fitnah yang menimpa diriku ini, ikutlah bersamaku, mati di tiang gantung ini,” seru Si Imam Besar dengan wajah yang tenang.

      Selepas seruan Si Imam Besar, suasana hening. Tiba-tiba keheningan pecah. Dari tengah kerumunan orang banyak, nampak si pemuda dari negeri yang jauh yang selama ini tinggal bersama Si Imam Besar berseru dengan semangat, ”Wahai Imam, saya ikut bersamamu, mati di tiang gantung!”

      Petugas eksekusi, kemudian membawa si pemuda ke tiang gantung yang disiapkan di samping kanan Si Imam Besar. Si Imam Besar bertanya kepada si pemuda, ”mengapa engkau mau ikut mati digantung bersamaku?”

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan