• Photo :
        • Ilustrasi toilet.,
        Ilustrasi toilet.

      Sahijab – Salah satu syarat sah ibadah dalam Islam dengan mengetahui cara membersihkan kemaluan yang benar agar bersih dari najis. Namun, sebagian orang masih menganggap sepele masalah membasuh atau mencuci kemaluan hingga bersih.

      Banyak orang beranggapan asal sudah dibasuh dengan air dan tidak berbau, artinya itu sudah bersih. Namun nyatanya untuk membersihkan area kemaluan tidak hanya itu. Jika melakukannya dengan salah, bukan hanya bisa menimbulkan gangguan kesehatan, tetapi akan mendapatkan siksaan api neraka di hari pembalasan nanti.

      Hal ini penting agar amal ibadah kita diterima. Banyak orang merasa ibadah mereka bagus, tetapi sebenarnya masih tidak terlepas dari ancaman azab api neraka hanya karena tidak benar dalam mencuci kemaluannya.

      Berikut ini kisah ketika Sayyidina Abu Bakar pernah ingin menyalatkan mayat seorang lelaki. Namun tiba-tiba tersentak dengan suatu benda yang bergerak dari dalam kafan si jenazah.Kemudian, Sayyidina Abu Bakar menyuruh seseorang untuk membukanya. Maka para jemaah pun terkejut, karena melihat seekor ular sedang melilit kepala kemaluan si jenazah laki-laki tersebut.

      Kemudian sahabat Rasulullah ini pun mencabut pedangnya lalu menghampiri ular tersebut untuk membunuhnya. Kemudian ular itu berkata, “Apa salahku? Karena aku diutus oleh Allah untuk menjalankan tugas yang sudah diperintahkan”. Ternyata lelaki tersebut semasa hidupnya kerap menyepelekan dalam hal membersihkan kemaluannya setelah membuang air kecil.

      Baca Juga: Hukum Mencukur Bulu Kemaluan yang Benar dan Batas Waktunya

      Cara Membersihkan Kemaluan yang Benar

      Laki-Laki

      Setelah membuang air kecil, di sunnahkan berdehem tiga kali supaya air kencing betul-betul sudah habis keluar. Setelah itu pijatlah kemaluan dari pangkal ke ujung secukupnya, dengan menggunakan tangan kiri, sehingga tiada lagi air kencing yang tertinggal dalam saluran. Kemudian basuhlah dengan air sampai bersih.

      Wanita

      Apabila membasuh kemaluannya, hendaklah ia berdehem dan pastikan dicuci bagian dalamnya dengan memasukkan sedikit saja jari tengah tangan kiri dan diputar-putarkan secukupnya, sewaktu disiram air bersih. Bukan dengan hanya menyiram air semata-mata, karena hanya dengan menyiram air saja tidak dapat membersihkan bagian dalam kemaluan wanita secara sempurna.

      Jika masih merasa ada sesuatu yg menetes atau keluar setelah melakukan kegiatan yang sudah disebutkan diatas maka di ma’fu atau dimaafkan.

      Baca Juga: 4 Jalan Menjadi Hamba Saleh dan Cara Menghindari Keburukan

      Buang Air Besar

      Begitu juga sewaktu akan membasuh buang air besar, jari-jari tangan kiri yang akan dipakai membersihkan sebaiknya diolesi dengan sabun, terutama bagian kukunya. Kemudian sangat penting juga untuk memasukkan satu jari ke dalam dubur sedikit saja atau seperlunya, lalu diputarkan beberapa kali supaya najis keluar dari dinding dubur, sambil siram dengan air hingga terasa najis benar-benar telah hilang dan bersih.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan