• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      REPUBLIKA.CO.ID, Jumat malam lalu ibu kota Sewdia, Malmo, diguncang rusuh. Pemicunya adalah pembakaran Alquran oleh aktivis kelompok anti-Muslim. Sosok Ramsus Paludan, disebut-sebut sebagai biangnya. Ini, karena pembakaran Alquran terjadi karena dia dilarang masuk ke Swedia oleh polisi. 

      Dan, memang membahas Islamofobia di Swedia, yakni berupa permusuhan dan penolakan terhadap Islam dan/atau Muslim di Swedia telah cukup lama. Bahkan, akarnya ditengarai semenjak abad ke 16.  Jadi, mengutip Wikipedia, secara historis, sikap terhadap Muslim di Swedia telah bercampur dengan hubungan yang sebagian besar negatif pada awal abad tersebut.

      Situasi anti-Muslim yang muncul pada  ke-16, makin meningkat pada abad ke-18. Menurut Jonas Otterbeck, seorang sejarawan agama Swedia, sikap terhadap Islam dan Muslim saat ini telah meningkat tetapi "tingkat prasangka masih tinggi."

      Lalu, apa bentuk, Islamofobia di Swedia? Bentuk dapat dilihat melalui diskriminasi dalam angkatan kerja, liputan berprasangka buruk di media, dan kekerasan terhadap Muslim. Situasi kemudian berimbas ke politik. Partai Demokrat Swedia dengan ideologi nasionalistik merupakan partai terbesar di wilayah selatan Swedia (Skåne), menarik dukungannya dari sentimen antiimigrasi setelah gelombang imigrasi setelah perang Irak, Afghanistan dan Suriah.

      Sejarah Islamofobia di Swedia

      Pada awal abad ke-16, wacana ontologis populer di Swedia tentang Islam sebagian besar bersifat negatif. Islam digambarkan sebagai agama yang fatalistik, fanatik, kasar, kejam, dan agresif. 

      Sikap ini populer di Swedia. Bahkan memanifestasi pada sebuah lukisan populer dari abad yang sama menggambarkan Santo Christopher menggendong Yesus sebagai seorang anak di pundaknya, menyelamatkannya dari air tempat Paus dan Muhammad tenggelam.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan