Pada hadis di atas tidak ada penyebutan salat tarawih secara khusus oleh Rasulullah SAW. Beliau melaksanakan salat tarawih di masjid pada beberapa kali kesempatan yang diikuti antusiasme tinggi para jemaah.
Akhirnya pada malam ketiga dan keempat sebagaimana yang disebut hadis di atas, Rasulullah SAW justru tidak keluar untuk melaksanakan salat tarawih di masjid, padahal sudah ditunggu para sahabat.
Pada akhirnya beliau tidak melanjutkan salat tersebut pada malam-malam berikutnya. Karena disebabkan kekhawatirannya apabila Allah SWT menurunkan kewajiban untuk salat tarawih bagi umatnya. Beliau takut membebankan umat Islam generasi selanjutnya.
Salat tarawih setelah Rasulullah
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, umat Islam melaksanakan salat tarawih secara sendiri-sendiri atau berkelompok mulai dari tiga hingga enam orang. Saat itu belum ada kebiasaan untuk salat tarawih berjemaah dengan satu imam di masjid.
Namun ketika masuk di masa kepemimpinan Umar bin Khattab, salat tarawih berubah keadaannya karena Umar berinisiatif untuk menggelar salat tarawih di masjid secara berjamaah. Hal ini dilakukannya sebab menyaksikan umat Islam salat tarawih yang tidak kompak, sebagian dari mereka ada yang salat sendiri-sendiri dan ada yang berjamaah.