Sahijab – Tubuh membutuhkan kolesterol untuk bekerja dengan baik. Tetapi jika kadar kolesterol terlalu banyak darah, dapat menempel pada dinding arteri. Sehingga akan mempersempit atau bahkan menghalangi sirkulasi darah.
Kondisi ini dapat menempatkan Anda pada risiko penyakit arteri koroner dan penyakit jantung lainnya.
Dikutip Sahijab dari Medline Plus, kolesterol sendiri bersirkulasi melalui aliran darah pada protein yang disebut lipoprotein. Satu jenis kolesterol disebut sebagai LDL, yang kadang-kadang disebut kolesterol "jahat".
Tingkat LDL yang tinggi, akan menyebabkan penumpukan kolesterol di arteri. Jenis lain dari kolesterol disebut HDL, kadang-kadang disebut kolesterol "baik". Hingga akhirnya kolesterol masuk ke dalam organ hati, dan dihilangkan dari tubuh.
Baca Juga: 11 Daftar Menu Diet Sehat dan Murah yang Bisa Dilakukan di Rumah
Tidak ada pengobatan yang benar-benar efektif untuk kolesterol tinggi, karena kolesterol sendiri dibutuhkan tubuh. Tetapi perubahan gaya hidup, makan sehat, manajemen berat badan, dan aktivitas fisik teratur bisa membantu mengontrolnya.
Perubahan gaya hidup, termasuk pola makan sehat bisa membuat kolesterol tetap terjaga pada kondisi normal. Berikut caranya:
Anda harus membatasi konsumsi lemak jenuh. Tidak lebih dari 25 hingga 35 persen kalori harian Anda, dan kurang dari 7 persen kalori harian Anda harus berasal dari lemak jenuh. Tergantung pada berapa banyak kalori yang Anda makan per hari.
Lemak jenuh adalah lemak jahat karena meningkatkan kadar LDL. Dan itu ditemukan di beberapa makanan seperti daging, produk susu, coklat, makanan yang dipanggang, dan makanan yang digoreng dan diolah.
Lemak trans adalah lemak jahat lainnya, dan dapat meningkatkan LDL serta menurunkan HDL. Trans fat sebagian besar dalam makanan yang dibuat dengan minyak dan lemak terhidrogenasi, seperti margarin, kerupuk, dan kentang goreng.
Cobalah lemak yang lebih sehat, seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan minyak tak jenuh seperti kanola, zaitun dan minyak safflower.
Jika Anda mencoba menurunkan kolesterol, maka harus mengurangi asupan tidak lebih dari 200 mg kolesterol sehari. Kolesterol ada dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti hati dan daging organ lainnya, kuning telur, udang, dan produk susu murni.
Makanan tinggi serat larut membantu mencegah saluran pencernaan menyerap kolesterol. Makanan ini termasuk:
Diet kaya buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan senyawa penurun kolesterol penting. Senyawa ini, disebut stanol atau sterol, bekerja seperti serat larut.
Asam lemak omega-3 dalam ikan tidak akan menurunkan tingkat LDL, tetapi membantu meningkatkan tingkat HDL. Juga dapat melindungi jantung dari pembekuan darah dan peradangan. Serta mengurangi risiko serangan jantung. Ikan yang merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik termasuk salmon, tuna dan makarel. Cobalah makan ikan ini dua kali seminggu.
Anda harus membatasi jumlah natrium (garam) yang dimakan, hingga tidak lebih dari 2.300 miligram (sekitar 1 sendok teh garam) sehari. Termasuk semua natrium yang Anda makan, apakah itu ditambahkan dalam masakan atau sudah ada dalam produk makanan.
Membatasi garam tidak akan menurunkan kolesterol, tetapi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dengan membantu menurunkan tekanan darah. Anda dapat mengurangi natrium dengan memilih makanan dan bumbu rendah garam, atau "tanpa garam" di meja atau saat memasak.
Baca Juga: 7 Makanan Sehat untuk Jantung dan Cara Memasukkannya dalam Menu Harian
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan atau mengontrol kolesterol. Dengan pola makan yang baik, kesehatan pun akan terjaga.