Anas bin Malik radhiyallahu anhu menceritakan : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan walimah ketika menikah dengan Zaenab binti Jahsy. Maka, orang-orang pun kenyang dengan roti dan daging. Kemudian, beliau ke luar menuju beberapa bilik ummahatul mukminin (istri-istri beliau) sebagaimana yang biasa beliau lakukan pada pagi hari beliau menikah. Lalu, beliau mengucapkan salam kepada mereka, dan mereka mengucapkan salam kepada beliau, serta beliau mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan beliau.” (H.R. Muslim)
Kecemburuan seorang istri, menimpa juga keluarga Nabi. Namun, bukti cinta, kasih sayang serta kelembutan dari suami terhadap istri bisa meredam semuanya. Kalau pun marah, Rasulullah memilih untuk diam. Kalau Rasulullah terlihat diam, istri-istrinya sudah memahaminya, ada sesuatu yang tidak berkenan di hatinya.
Saling mendoakan salah satu teladan dari keluarga Nabi. Sudahkah kita melakukannya, misalnya ketika anak berangkat sekolah, suami pergi ke kantor. Doa yang kita panjatkan di depan anak anak kita, merupakan bagian dari pendidikan.
Tidak hanya doa-doa dalam lafadz yang diajarkan oleh Rasulullah, juga dalam bahasa yang dipahami oleh anak-anak kita, sehingga sejak dini mereka mengenal kepada siapakah memohon perlindungan dan pertolongan.
Baca juga: Doa Khitan Anak dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan
Semoga sunnah Nabi ini, menjadi kebiasaan yang juga kita lakukan. Menjadi suami atau istri terbaik bagi pasangan kita, harus menjadi motivasi terbesar dalam membina rumah tangga, dan niatkan semuanya untuk meneladani Rasulullah, sehingga bernilai ibadah. InsyaAllah, Allah akan membuka jalan kemudahan bagi kita semuanya. Wallohu 'alam.