Sahijab – Puasa merupakan salah satu rukun Islam, yang berupa ibadah menahan diri dari segala yang membatalkannya, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Umat Muslim, wajib menjalankan puasa di bulan Ramadhan.
Salah satu-nya adalah menahan makan dan minum. Otomatis, ketika kita berpuasa, segala asupan akan menurun. Tetapi, apakah hal tersebut memberi dampak negatif terhadap fungsi otak?
Kenyataannya, menurut dr.Farida Niken Astari, M.Sc., Sp.S, dokter spesialis saraf Rumah Sakit UGM, dengan berpuasa akan membuat otak tetap awet muda. Bagaimana caranya? Ketika berpuasa tubuh akan menginduksi proses autofagi.
Baca juga: Niat dan Manfaat Puasa Senin
Autofagi disebut juga self eating, adalah proses di mana sel-sel tubuh secara otomatis mendaur ulang bahan yang tidak terpakai, mengurangi proses metabolism yang boros energi, dan memperbaiki sel-sel itu sendiri.
Dapat dibayangkan, tanpa adanya proses autofagi, tubuh kita akan penuh dengan sel-sel yang tidak berguna. Karena itu, kesehatan otak sangat dipengaruhi oleh proses autofagi sel-sel neuron (otak).
Jika proses autofagi sel-sel neuron terganggu, dapat mengakibatkan degenerasi (kerusakan) sel-sel saraf, sehingga bisa mengakibatkan penyakit degeneratif, seperti kepikunan (Dementia Alzheimer) atau buyutan (Penyakit Parkinson). “Intinya, tanpa autofagi otak tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya,” tuturnya, seperti dikutip Sahijab dari keterangannya di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada.