Peradangan kronis oleh stres oksidatif dapat meningkatkan risiko degenerasi saraf, kanker, dan kerusakan kulit. Astaxanthin, seperti yang dinyatakan, mengurangi stres oksidatif dan dapat membantu mengobati gangguan kulit inflamasi seperti psoriasis dan dermatitis atopik. Selain itu, udang juga mengandung glikosaminoglikan, senyawa bioaktif dengan sifat anti-inflamasi.
Astaxanthin menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap H. pylori, sejenis bakteri yang menyebabkan infeksi perut. Patogen merusak lambung dan jaringan usus. Pada tikus, pemberian astaxanthin oral juga ditemukan untuk melindungi terhadap lesi lambung yang diinduksi etanol.
Banyak pembuluh darah mengalir melalui otak. Ini mengangkut dan mengkonsumsi oksigen agar otak bekerja. Namun, pembuluh darah otak mengandung antioksidan yang relatif lebih sedikit dan rentan terhadap kerusakan oksidatif.
Bukti menunjukkan bahwa astaxanthin meningkatkan stabilitas sel dan membran mitokondria. Hal ini juga dapat melindungi terhadap oksidatif neurodegeneration stres terkait, seperti penyakit Parkinson. Sebuah penelitian juga memvalidasi penggunaan astaxanthin sebagai terapi adjuvant terhadap penyakit Alzheimer.