Saat ini, kanker adalah kondisi degeneratif yang paling umum dan penyebab kematian kedua di Amerika Serikat, setelah gangguan kardiovaskular. Aprikot telah dilaporkan memiliki potensi anti-kanker. Senyawa yang diisolasi dari MK615, varietas aprikot Jepang, menghasilkan aktivitas antitumor melawan sel kanker usus besar, sel kanker hati, dan sel pankreas manusia dalam uji laboratorium.
Stres oksidatif adalah fenomena yang terjadi karena ketidakseimbangan antara produksi dan pengumpulan spesies oksigen reaktif dalam sel dan jaringan serta ketidakmampuan tubuh untuk mendetoksifikasi senyawa reaktif tersebut.
Stres oksidatif menghasilkan spesies oksigen reaktif dan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan makromolekul (lipid, asam nukleat, dan protein) dan menyebabkan cedera jaringan. Proses ini menyebabkan penyakit kronis seperti kanker, bisul, diabetes, penyakit yang berhubungan dengan jantung, dan radang. Karena komposisi fitokimia yang kaya, aprikot mengandung sifat antioksidan.
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia. Faktor risiko penyakit jantung termasuk aterosklerosis (penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di dinding arteri), kadar kolesterol tinggi, dan kondisi lainnya.
Senyawa fenolik hadir dalam aprikot seperti likopen, asam klorogenat, dan - karoten mencegah oksidasi lipoprotein densitas rendah (LDL) dan membantu meningkatkan status antioksidan tubuh manusia. Aprikot juga merupakan sumber serat yang kaya. Serat makanan larut diketahui efisien dalam menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat).