"Tidur malam terdiri dari tiga hingga enam siklus setiap 90 menit dan terus berulang, masing-masing terdiri dari tahap tidur yang berbeda. Ada dua tahap tidur utama: tidur Rapid Eye Movement (REM) dan Non-Rapid Eye Movement (NREM)," kata dokter Fabrizio.
Setiap tahap tidur dikaitkan dengan berbagai jenis aktivitas otak dan fungsi tubuh. Pola tidur yang teratur memengaruhi kualitas tidur secara keseluruhan, dan memiliki konsekuensi pada otak dan tubuh.
"Ini menjadi perhatian utama di bulan Ramadhan ketika selain tidur terfragmentasi, banyak orang mungkin juga secara keseluruhan mengurangi jam tidur," kata Dr Facchini.
Sementara itu, gaya hidup aktif juga dikaitkan dengan peningkatan kualitas tidur.
Selain itu pola tidur, olahraga juga sangat penting. Sara Al Mahayni, Ahli Diet Klinis di Valiant Clinic, mengatakan, aman untuk berolahraga dua hingga tiga jam setiap hari. Lakukan beberapa jam sebelum tidur, agar Anda bisa beristirahat dengan nyenyak.
Namun tidak dianjurkan untuk berolahraga selama puasa, karena risiko dehidrasi, kelelahan, dan pingsan. Bagi mereka yang rutin berolahraga, lakukan selama 30-60 menit menjelang berbuka puasa agar tubuh mereka dapat mengganti cairan yang hilang saat berbuka.