Sahijab Tips – Mentimun adalah makanan ringan untuk mereka yang berjuang menurunkan berat badan, karena rendah kalori dan menyehatkan. Manfaat mentimun memang sangat luar biasa untuk kesehatan, tapi apakah ada efek samping dari sayur yang mudah ditemukan dan harganya murah ini?
Meskipun mentimun banyak memberikan manfaat untuk kesehatan, tetapi beberapa orang mungkin harus menghindarinya. Anda mungkin akan merasakan kulit gatal dan sendawa yang berleihan ketika mengonsumsi mentimun. Mereka dengan sinusitis kronis juga harus meminimalkan asupan mentimun, karena dapat memperburuk kondisi.
Baca Juga: 15 Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan yang Luar Biasa
Dikutip Sahijab dari laman Stylecraze, berikut adalah reaksi tidak menyenangkan ketika makan mentimun.
Kehadiran cucurbitacins dan triterpenoid tetrasiklik dalam mentimun adalah hal yang perlu dikhawatirkan, karena termasuk kategaori racun. Penelitian telah membuktikan bahwa unsur-unsur ini memicu rasa pahit pada sayuran. Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi mentimun berlebihan bisa mengancam jiwa.
Biji mentimun adalah sumber cucurbitin, bahan yang diketahui memiliki sifat diuretik. Meskipun sifat diuretiknya ringan, ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, bisa menyebabkan keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh. Ini akan menghambat keseimbangan elektrolit. Dalam kondisi ekstrim, itu bisa membuat Anda dehidrasi parah!
Vitamin C adalah elemen penambah kekebalan tubuh. Vitamin C, ketika dicerna dalam jumlah yang sangat besar, bertindak seperti pro-oksidan melawan sifat anti-oksidatif bawaannya. Pada gilirannya, memicu pertumbuhan dan penyebaran radikal bebas.
Hiperkalemia adalah kondisi medis yang muncul karena adanya kandungan kalium yang tinggi dalam tubuh. Ini menyebabkan kembung, kram perut dan gas usus. Kondisi ini memburuk dari waktu ke waktu, menghambat fungsi ginjal secara efektif. Ini, pada gilirannya, menempatkan sistem ginjal Anda pada risiko mengalah pada kerusakan.
Mentimun, seperti yang Anda semua tahu, mengandung lebih dari 90 persen air. Semakin tinggi asupan air, semakin tinggi volume bersih darah. Ini, pada gilirannya, memberikan tekanan pada pembuluh darah dan jantung.
Mentimun, seperti yang disebutkan di atas, mengandung bahan yang disebut cucurbitacin. Unsur ini dapat memicu gangguan pencernaan pada orang-orang tertentu, terutama jika Anda memiliki sistem pencernaan yang sensitif. Gangguan pencernaan memicu kembung dan perut kembung, yang coba dihilangkan oleh tubuh dalam bentuk sendawa dan kentut.
Orang yang alergi terhadap serbuk sari ragweed, melon, teh chamomile, pisang, dan biji bunga matahari juga bisa mengalami alergi terhadap mentimun. Meskipun memasak atau memanggang mentimun mungkin bisa menghilangkan ancaman ini, lebih baik menggantinya untuk menghindari alergi.
Jika Anda menderita sinusitis atau kondisi pernapasan kronis apa pun, maka disarankan untuk menghindari makan mentimun. Efek hidrasi dari sayuran ini memperburuk kondisi tersebut, yang menyebabkan komplikasi.
Meskipun mentimun umumnya dianggap aman selama kehamilan, ada kondisi tertentu yang bisa membuat Anda tidak nyaman jika mentimun dikonsumsi secara berlebihan.
Sifat diuretik dari sayuran ini akan memicu sering buang air kecil, membuat Anda kesal dan tidak nyaman.
Mentimun adalah sumber serat yang baik dan karenanya, porsi yang tidak terkontrol bisa membuat kembung.
Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat Anda coba untuk menghindari efek samping makan mentimun yang disebutkan di atas.
Efek samping mentimun datang dengan konsumsi yang berlebihan. Tapi jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, maka itu sangat baik untuk kesehatan.