Sahijab Tips – Diabetes Mellitus adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat mensintesis atau menggunakan insulin dengan baik. Akibatnya, tubuh tidak dapat mengambil kadar gula darah ke dalam selnya untuk digunakan sebagai bahan bakar, yang menyebabkan peningkatan dalam aliran darah.
Dikutip Sahijab dari laman Healthshots, penelitian menunjukkan korelasi yang jelas antara peningkatan kadar gula darah dan penyembuhan luka. Kadar gula darah yang tinggi merusak saraf, menyebabkan sensasi mati rasa di area tersebut, yang disebut neuropati diabetik.
Ini berarti bahwa penderita diabetes yang mengalami trauma ringan sehari-hari pada kaki, mungkin tidak menyadari cedera tersebut. Dan jika tidak menerima perawatan sesegera mungkin, bisa menyebabkan luka semakin parah yang sulut sekali disembuhkan.
Kerusakan saraf juga menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah, yang memungkinkan masuknya infeksi ke dalam tubuh. Diabetes yang tidak terkontrol juga memengaruhi sirkulasi, menyebabkan darah bergerak lamban. Dengan aliran darah yang tidak memadai, tubuh menjadi tidak mampu meningkatkan kemampuan tubuh untuk menangkal infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Selain itu, ketika kadar gula darah tetap tinggi, fungsi sel darah putih yang bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari berbagai infeksi terganggu. Akibatnya, kekebalan tubuh terganggu, dan kurang mampu melawan bakteri dan menutup luka.
Infeksi kemudian dapat menyebar ke otot dan tulang yang menyebabkan osteomielitis, atau dapat berlanjut ke tahap gangren. Dan akhirnya amputasi anggota badan yang terkena mungkin diperlukan untuk menghentikan penyebaran gangren. Terkadang, infeksi menyebar ke aliran darah yang menyebabkan sepsis, yang merupakan kondisi berbahaya dan dapat mengancam nyawa.
Diabetes juga dapat mempengaruhi penyembuhan luka dengan cara lain, seperti mengurangi produksi hormon pertumbuhan dan penyembuhan lokal, mengurangi produksi dan perbaikan pembuluh darah baru, dan mengurangi produksi kolagen.