Narasi yang ingin diciptakan oleh pembuat disinformasi terkait dana haji kali ini adalah bahwa pemerintah anti-Islam lantaran membatalkan ibadah haji, katanya. "Dalam hal ini juga sama disebarkan premis bahwa pemerintah anti-Islam, pemerintah itu pencuri, jadi sama tidak berbeda jauh seperti zaman pilpres dulu. Premisnya sama, yang satunya itu religius, yang satunya tidak," ujarnya.
Baca juga: Arab Saudi Gelar Kuota Ibadah Haji 20%? Ini Jawaban Konsulat RI