Sahijab – Salah satu syarat sah ibadah dalam Islam dengan mengetahui cara membersihkan kemaluan yang benar agar bersih dari najis. Namun, sebagian orang masih menganggap sepele masalah membasuh atau mencuci kemaluan hingga bersih.
Banyak orang beranggapan asal sudah dibasuh dengan air dan tidak berbau, artinya itu sudah bersih. Namun nyatanya untuk membersihkan area kemaluan tidak hanya itu. Jika melakukannya dengan salah, bukan hanya bisa menimbulkan gangguan kesehatan, tetapi akan mendapatkan siksaan api neraka di hari pembalasan nanti.
Hal ini penting agar amal ibadah kita diterima. Banyak orang merasa ibadah mereka bagus, tetapi sebenarnya masih tidak terlepas dari ancaman azab api neraka hanya karena tidak benar dalam mencuci kemaluannya.
Berikut ini kisah ketika Sayyidina Abu Bakar pernah ingin menyalatkan mayat seorang lelaki. Namun tiba-tiba tersentak dengan suatu benda yang bergerak dari dalam kafan si jenazah.Kemudian, Sayyidina Abu Bakar menyuruh seseorang untuk membukanya. Maka para jemaah pun terkejut, karena melihat seekor ular sedang melilit kepala kemaluan si jenazah laki-laki tersebut.
Kemudian sahabat Rasulullah ini pun mencabut pedangnya lalu menghampiri ular tersebut untuk membunuhnya. Kemudian ular itu berkata, “Apa salahku? Karena aku diutus oleh Allah untuk menjalankan tugas yang sudah diperintahkan”. Ternyata lelaki tersebut semasa hidupnya kerap menyepelekan dalam hal membersihkan kemaluannya setelah membuang air kecil.
Baca Juga: Hukum Mencukur Bulu Kemaluan yang Benar dan Batas Waktunya