Manusia, khususnya umat Islam, harus memperkuat kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Sebagai khalifah di bumi, umat Islam memiliki tanggung jawab untuk merawat dan memelihara alam. Pendidikan dan kampanye lingkungan bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran ini.
Dalam sejarahnya, Nabi Muhammad SAW menunjukkan ketertarikan besar terhadap pelestarian lingkungan. Ia mengajarkan para pengikutnya untuk merawat lingkungan dan menghindari kerusakan.
Salah satu inisiatif yang ditekankan oleh Nabi adalah pentingnya reboisasi dengan menanam pohon. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Tak satupun seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi pahala sedekah baginya, dan yang dicuri orang lain akan bernilai sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang menguranginya, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya.” (HR. Muslim).
Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau tiba pada musim panas yang ekstrem, dengan tanah Madinah yang kering dan tandus. Dengan visi untuk merevitalisasi tanah tersebut, Rasulullah SAW menginstruksikan para sahabat untuk menanam pohon kurma di sekitaran Masjid Nabawi.
Dengan antusiasme besar, para sahabat menjalankan instruksi tersebut, menanam pohon kurma bahkan di tanah yang paling tidak subur.